"Mereka lebih baik dibanding kami pada babak pertama, tak sulit bagi saya mengakui itu," kata Mourinho selepas pertandingan dilansir Reuters.
"Mereka bermain dengan sistem yang sudah nyaman mereka mainkan. Sistem yang dimainkan Antonio Conte selama dua tahun. Banyak pemain sudah nyaman dengan itu," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Chelsea kalahkan Tottenham, Mourinho tak berkutik lawan bekas timnya
Atas komentar Mourinho terkait taktik Chelsea, Frank Lampard dalam kesempatan terpisah sempat membantah bahwa ia berusaha menduplikasi strategi Conte, tapi tidak mempermasalahkan berlebih "tuduhan" itu.
Di sisi lain, Mourinho menilai bahwa meski superior Chelsea tidak mencetak golnya dari buah superioritas itu. Dua gol Chelsea dalam pertandingan itu diborong oleh Willian.
"Mudah untuk mengakui mereka superior, tetapi gol mereka bukan hasil dari itu," katanya.
"Gol pertama misalnya dari sepak pojok pendek yang berujung kesalahan besar. Kami sebetulnya sudah melatih antisipasi situasi itu, tapi para pemain kurang fokus," ujar Mourinho melengkapi.
Baca juga: Lampard bangga bisa taklukkan Mourinho
Sedangkan terkait gol kedua yang berasal dari titik putih, Mourinho cukup setuju dengan keputusan VAR memberi penalti kepada Chelsea.
Hanya saja ia menyayangkan keputusan VAR kedua yang berujung kartu merah untuk Son Heung-min atas insiden bersama Antonio Ruediger.
"Saya yakin Ruediger sekarang sedang menjalani pemindaian di rumah sakit karena itu situasi yang sarat kekerasan," kata Mourinho membumbui komentarnya dengan nada sarkastik.
Kekalahan kontra Chelsea melengkapi dua hasil negatif Mourinho bersama Tottenham menghadapi dua bekas timnya setelah sebelumnya mereka juga kalah melawan Manchester United.
Tottenham kini tertahan di urutan ketujuh klasemen dengan koleksi 26 poin.
Baca juga: Kemenangan Chelsea dirusak pelecehan rasial terhadap Ruediger
Baca juga: Klasemen Liga Inggris, Tottenham dan MU tertahan usai telan kekalahan
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019