Target Januari, tapi sekarang sudah bisa dipakai di semua titik
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan bahwa peluncuran B30 secara mandatori di SPBU MT Haryono, Jakarta, oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai ajang perkenalan bahan bakar biodiesel dengan campuran 30 persen sawit ini kepada masyarakat.
“Tanggal 1 Januari (berlaku), sebagian kan namanya launching memperkenalkan,” kata Arifin Tasrif usai menghadiri acara peluncuran tersebut di Jakarta, Senin.
Pada kesempatan tersebut, Arifin Tasrif bersama Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati, serta Komisaris Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendampingi Presiden Jokowi.
Airlangga Hartarto menyampaikan mulai saat ini B30 sudah dapat digunakan oleh masyarakat, kendati pemberlakuannya secara resmi dimulai awal Januari 2020.
“Target Januari, tapi sekarang sudah bisa dipakai di semua titik,” ujar Airlangga.
Sementara itu, Menteri Erick Thohir menyampaikan bahwa terwujudnya program B30 di Indonesia merupakan kerja sama antara pemerintah, BUMN, dan swasta.
“B30 ini juga tidak akan jalan kalau tidak ada peran swasta. Kalau swastanya tidak mau, ya tidak bisa. Tapi, untuk kepentingan nasional, Pertamina dan swasta bekerja sama melakukannya. SPBU ini bukan semuanya milik Pertamina, banyak juga yang punya individu,” jelas Erick.
Penerapan mandatori B30 menjadi satu dari sekian program quick win yang disiapkan pemerintah, di mana harapannya bisa segera diselesaikan. Pemerintah akan terus mengembangkan biodiesel lanjutan yakni B50, B70, hingga B100.
Di samping itu, pemerintah juga menyiapkan peta jalan untuk green avtur yang dalam satu tahun bisa menghemat hingga 2 juta dolar AS atau Rp26 triliun.
Baca juga: Alasan Jokowi percepat implementasi Program Biodiesel
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019