"Ini sangat bermakna. Kami di sepak bola untuk mengukir sejarah dan untuk melakukan yang terbaik," kata Alisson kepada laman resmi klub.
"Ketika saya tiba di Liverpool, saya datang dengan mentalitas untuk memenangi semuanya karena klub menawarkan kesempatan kepada saya untuk memenangi semuanya," tambahnya.
Setelah menjadi jawara Liga Champions, dan memenangi gelar Piala Super Eropa serta Piala Dunia Antarklub, fokus tim sekarang bergeser kepada Liga Inggris. Kompetisi yang tidak pernah mereka menangi selama 30 tahun.
Saat ini, Liverpool menggenggam keunggulan sepuluh poin atas pesaing terdekat Leicester City.
"Kami memiliki tim yang kuat, untuk terus bekerja keras. Dan menurut saya terdapat mentalitas yang kuat di tim kami, dan kami hanya perlu kembali mendorongnya."
Alisson dan Roberto Firmino, yang pada musim panas silam membawa Brazil menjuarai Copa America, berandil besar dalam mengandaskan impian klub negara mereka, Flamengo, untuk meraih trofi di level dunia.
Firmino sempat menjalani masa-masa berat di Liverpool belakangan ini, saat ia kesulitan untuk mengemas gol. Namun mantan pemain Hoffenheim itu merupakan pencetak gol dalam dua pertandingan yang dimainkan Liverpool di Piala Dunia Antarklub.
Alisson pun tidak pernah meragukan kemampuan kompatriotnya itu.
"Itulah kualitas Bobby, gerakan-gerakannya, dan ia benar-benar tenang di depan gawang," papar Alisson.
"Ia berlatih seperti itu, maka saat Anda berlatih seperti itu dan Anda berkonsentrasi, Anda tiba di lapangan dan Anda melakukan hal-hal yang benar. Saya benar-benar gembira karena ia mencetak gol, ia sosok yang layak mendapatkan segalanya, dan kami benar-benar bahagia," kata kiper yang terkenal relijius itu.
Baca juga: Klopp akui Liverpool tak maksimal, tapi cukup pantas jadi pemenang
Baca juga: Salah, Mane dan Mahrez bersaing untuk jadi Pemain Terbaik Afrika 2019
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019