"Masih lidik," ujar Kanit Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat Inspektur Satu (Iptu) Dimitri Mahendra di Jakarta, Selasa.
Dimitri mengatakan sebelum dibegal, warga RW08 Jatipulo, Palmerah meninggalkan rumah yang di dekatnya ada sekelompok pemuda sedang tawuran. Rumahnya di wilayah hukum Polsek Palmerah pada Jumat (21/12) dini hari.
Tawuran tersebut sempat dibubarkan oleh Polsek Palmerah. Ketika pukul 04.00 WIB, korban hendak pulang mengendarai sepeda motor bersama temannya.
Tiba-tiba dari arah belakang, korban dipepet oleh pengendara sepeda motor yang berboncengan dan langsung ditusuk di bagian perut.
"Korban dan temannya ini naik motor sendiri-sendiri pas ngeliat temannya ditusuk dan jatuh temannya langsung teriak, pelaku begal kabur," kata dia.
Baca juga: Geng motor pelaku pembegalan ditangkap di Jaksel
Saksi mata di sekitar tempat kejadian perkara telah dimintai keterangan oleh anggota Polsek Palmerah. Kemudian diarahkan untuk membuat laporan di Polsek Gambir.
"Jadi bukan korban tawuran, tapi korban begal," kata dia.
Pria tersebut kemudian dibawa ke rumah sakit Pelni untuk perawatan medis hingga akhirnya meninggal pada Minggu (22/12).
Sementara itu, Kanit Polsek Palmerah AKP Ali Syaifuddin sudah memberikan penjelasan kepada warga sekitar rumah korban bahwa R tewas bukan karena tawuran tapi menjadi korban begal.
"Jadi dengan kita memberikan pengertian ini, warga tidak lakukan balas dendam," kata dia.
Baca juga: Polres Jakarta Pusat patroli kawasan rawan kejahatan di jalanan
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019