Indeks Nikkei 225 ditutup naik 9,47 poin atau 0,04 persen dibandingkan penutupan Senin, menjadi 23.830,58.
Sementara Indeks Topix yang lebih luas dari sektor utama Bursa Saham Tokyo mengalami penurunan 1,20 poin atau 0,07 persen menjadi berakhir pada 1.728,22.
Saham-saham dalam dipantau Amerika Serikat yang lebih tinggi semalam memberi investor dorongan untuk aksi beli, sementara yang lain membuat penyesuaian kecil untuk kepemilikan mereka menjelang tahun baru, kata pialang lokal.
Mereka menambahkan bahwa di tengah kurangnya isyarat perdagangan baru dan karena banyak investor institusi dan asing pergi untuk liburan Natal, jual beli cukup moderat sepanjang hari.
"Saham terkurung dalam kisaran ketat karena investor berjuang untuk menemukan insentif perdagangan baru," kata Takuya Ishida dari bagian riset investasi di SMBC Nikko Securities Inc.
Yen yang relatif kuat terhadap dolar AS membebani beberapa eksportir yang biasanya mengandalkan yen yang lemah untuk meningkatkan keuntungan di luar negeri dan mempertahankan daya saing di internasional.
Di antara semua itu beberapa produsen mobil kehilangan pijakan, dengan saham Suzuki Motor tergelincir turun 1,2 persen, sementara saham Mitsubishi Motors berbalik 1,3 persen, sementara saham Subaru ditutup lebih rendah 0,5 persen.
Sejumlah saham sektor teknologi naik karena berlanjutnya harapan untuk masa depan ekonomi global, dengan saham Advantest bertambah 1,3 persen, sementara saham Taiyo Yuden naik 2,5 persen.
Menjelang penutupan perdagangan, saham sektor pertanian dan perikanan, produk gelas dan keramik, memimpin keuntungan, sementara sektor asuransi dan transportasi laut mengalami kerugian terbesar.
Saham yang jatuh melampaui yang naik dengan angka 1.030 menjadi 994 di sesi Pertama, sementara 135 saham tidak berubah.Pada sesi utama perdagangan Selasa, sebanyak 865,85 juta saham berpindah tangan, turun dibandingkan hari Senin (23/12) yang mencapai 955,78 juta saham.
Omzet pada hari perdagangan pada hari kedua minggu ini mencapai 1.286,1 miliar yen atau setara 11,75 miliar dolar AS.
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019