Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palembang, Benteng Telau, Selasa, mengatakan hingga pukul 20.00 WIB korban meninggal berjumlah 28 orang dan korban selamat tetap 13 orang.
"Tidak menutup kemungkinan korban akan bertambah, evakuasi sendiri akan dilanjutkan tim SAR gabungan besok pukul 07.30 WIB," ujar Benteng.
Berikut 28 nama korban meninggal dunia yang teridentifikasi di RS Besemah Pagaralam:
1. Kelvin Andeka (16) laki-laki, alamat Desa Kepahiyang Bengkulu
2. Fadhil (10) laki-laki, alamat Desa Maryo Mulyo, Pondok Kota Bengkulu Tengah
3. Feri Efrizal (34) laki-laki, alamat Perumahan Yasea Damai A1 Nomor 1 Sako Kenten Palembang
4. Ulul, perempuan, alamat Perajen Kecamatan Banyuasin I, Sumsel
5. Ayu Intan (9) perempuan, alamat Traman Jaya Muko-muko Bengkulu
6. Efran Fadhil Akbar, laki-laki, alamat Kepahiyang Bengkulu
7. M. Ikbal Prabowo, laki-laki, alamat Perajen Kecamatan Banyuasin I, Sumsel
8. Metriani Andeka, laki-laki, alamat Kepahiyang Bengkulu
9. Ali Jaya (53) laki-laki, alamat Jalan Gandaria, Bengkulu
10. Ilyas (69) laki-laki, Ilyas, alamat Jalan Demang Lebar Daun, Palembang, Sumsel
11. Jimmy Yuda Sanjaya, laki-laki alamat Empat Lawang, Sumsel
12. Warsono (62) laki-laki, alamat Jalan Sabar Jaya, Banyuasin, Sumsel
13. Imron (59) laki-laki, alamat Jalan Enggano, Kelurahan Pasar Bengkulu
14. Rosita (50) perempuan, alamat Jalan Sriwijaya
15. Feri (48) laki-laki, alamat Belakang Pondok Kecamatan Batu Samban, Bengkulu
16. Yasiroh, perempuan, alamat belum diketahui
17. Farel (anak-anak) laki-laki, alamat Desa Kepahiyang
18. Riski Saputra (16) laki-laki, alamat Kabupaten Muara Enim, Sumsel
19. Sonia (17) perempuan, alamat Kabupaten Muara Enim
20. Okti Karuswiati (35) perempuan, Jalan Kuala Lempuing Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu
21. Rahmat Hidayat, laki-laki, alamat Desa Air Kelinsar Kecamatan Ulu Musi, Kabupaten Empat Lawang, Sumsel
22. Nanik, perempuan, Desa Air Kelinsar Kecamatan Ulu Musi Kabupaten Empat Lawang, Sumsel
23. Melia Saparia, perempuan, alamat Palembang (pesantren)
24. Dwi Sunaryo (56) laki-laki, alamat Bengkulu Tengah
25. Rayhan Ghani (3) laki-laki, alamat Kecamatan Ulu Musi Kabupaten Empat Lawang, Sumsel
26. Kristina Yowah (52) perempuan, alamat Desa Bukit Semidang Kagan, Bengkulu Tengah
27. Raisa (56) perempuan, alamat Palembang
28. Mrs X, perempuan, belum diketahui
Sementara 13 korban selamat yakni:
1. Basarudin (43) alamat Desa Semarang Kecamatan Tanjung Serut, Kota Bengkulu
2. Hepriadi (31) alamat Desa Salak Tiga Kecamatan Panorama Kota Bengkulu
3. Hasanah (52) alamat Tanjung Suko Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan ilir, Sumsel
4. Sukiyem (43) alamat Desa Lubuk Selandak Kecamatan Terambang Jaya Kota Prabumulih
5. Aisyah Awaliah Putri (9) alamat Jalan Salak Kota Bengkulu
6. Ariri (14) alamat Desa Perajin Kabupaten Banyuasin.
7. Lukman (43) alamat Jalan Budi Utomo Kelurahan Sungai Hitam Kecamatan Muara Bangka Hulu Kota Bengkulu
8. Aldi (18) alamat Desa Jejawi Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumsel
9. Riduan (44) alamat Desa Kinono Sari Kelurahan Banjar Sari Kabupaten Enggano Bengkulu Utara
10. Darusalam (35) alamat Desa Sakatiga Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel
11. Riki (25) alamat Desa Kemang Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang.
12. Haris Krisyanto (19) alamat Desa Alas Bangun Kecamatan Pinang Raya Bengkulu Utara
13. Khadijah (68) alamat Perumnas Baru Blok A2 Kabupaten Bengkulu
Sebelumnya Bus Sriwijaya Jenis Mitsubishi Fuso Plat No Polisi BD 7031 AU rute Bengkulu - Palembang terjun ke jurang di Liku Lematang Jalan Lintas Pagaralam - Lahat KM 9 Desa Plang Kenidai Desa Kecamatan Dempo Tengah Kota Pagaralam pada Senin malam pukul 23.15 WIB.
Bus terjun bebas dari ketinggian 80 meter, Liku Lematang sendiri dikenal cukup rawan karena kerap terjadi kecelakaan terutama saat jalur licin.
Baca juga: Korban selamat jadi informan kecelakaan bus Bengkulu-Palembang
Baca juga: Korban kecelakaan maut bus Sriwijaya bertambah, 25 teridentifikasi
Baca juga: Lokasi kecelakaan maut bus sriwijaya terkenal rawan
Baca juga: 18 korban meninggal kecelakaan maut bus pagaralam teridentifikasi
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019