"Dari laporan kejadian pascahujan lebat yang disertai angin kencang di beberapa wilayah Kota Kediri mengakibatkan pohon tumbang dan bencana lainnya," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Kediri Adi Sutrisno di Kediri, Rabu malam.
Ia mengatakan, hujan turun lebat pada Rabu sore. Beberapa kejadian itu seperti di Jalan Joyoboyo, bagian timur pusat perbelanjaan Kediri Mall dimana bagian atap seng ada yang jatuh akibat terpaan angin kencang. Selain itu, di Jalan Teuku Umar Kediri ada pohon tumbang menutupi sebagian jalan raya.
Di Jalan Argowilis depan Terminal Kediri wilayah Kecamatan Mojoroto, terdapat pohon tumbang mengenai listrik dan kabel telepon.
Baca juga: Pohon tumbang akibat angin kencang ditangani BPBD Kediri-Jatim
Di Jalan Kedemangan Utara, Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, terdapat pohon patah menimpa warung warga. Di Perumahan Wilis Indah 2 Blok H1, terdapat pohon pete ukuran sedang menimpa rumah warga. Di Gang Lotus, RT 23 /RW 07, Mojoroto, adanya rumah yang tertimpa pohon.
Kerusakan juga terjadi di Kantor Kelurahan Dermo, dengan adanya pohon tumbang beserta kanopi kantor kelurahan yang roboh. Lalu di Kelurahan Dermo, juga terdapat atap rumah warga yang berserakan di bawah setelah terkena hempasan angin.
Bahkan terop untuk rencana kegiatan resepsi pernikahan warga pada Kamis (26/12) di gedung serba Kecamatan Mojoroto, juga ambruk.
Di Kota Kediri, juga terjadi fenomena hujan es yang ditemukan berupa butiran keras mirip es saat hujan deras terjadi. Selain itu, masih ada beragam laporan akibat terjangan angin kencang tersebut.
Baca juga: Pohon Tumbang Lukai Dua Orang di Kediri
Adi mengatakan, BMKG telah mengungkapkan bahwa hujan es terjadi lantaran adanya luruhan awan kumulonimbus yang meningkat signifikan. Biasanya terjadi saat pancaroba.
Ia juga menambahkan, hasil analisis dari BMKG bahwa kondisi atmosfer terpantau beberapa indikasi munculnya potensi hujan lebat di wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan.
Ia meminta warga tetap waspada terutama saat hujan deras terjadi.
Meningkatnya aliran massa udara menuju wilayah Indonesia akibat aktifnya monsoon Asia menyebabkan potensi peningkatan massa udara basah, terjadinya area pertemuan udara, dan terjadinya perlambatan kecepatan angin di sebagian wilayah Indonesia. Sementara itu, suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia cenderung menghangat yang menambah suplai uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan.
"Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam sepekan ke depan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah periode 23 - 25 Desember 2019 termasuk di Jawa Timur," kata dia.
Baca juga: Pohon tumbang tutup jalan antarprovinsi
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019