"Mengembalikan Puncak sebagai kawasan strategis pariwisata nasional dengan upaya penyelesaian kemacetan, memberi kenyamanan, penertiban vila liar dan penertiban oknum kawin kontrak," ujarnya di Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu.
Baca juga: Bogor butuh PTT untuk kembalikan Puncak jadi destinasi wisata nasional
Menurutnya, khusus untuk penertiban villa liar dan oknum kawin kontrak, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor sudah membentuk tim gabungan pada tanggal 17 Desember 2019.
Sedangkan mengenai penyelesaian kemacetan di Jalur Puncak, menurutnya dibutuhkan pembangunan Jalur Puncak Dua atau biasa disebut Jalur Poros Tengah Timur (PTT) yang sepanjang 49,7 kilometer menghubungkan Sentul Kabupaten Bogor dengan Cipanas Kabupaten Cianjur, dan sepanjang 18,5 kilometer menghubungkan Tanjungsari Kabupaten Bogor dengan Green Canyon Kabupaten Karawang.
Baca juga: Kawin kontrak terdeteksi di enam desa kawasan Puncak Bogor
"Upaya jangka pendek, sistem kanalisasi 2-1 bekerjasama dengan BPTJ Kemenhub, tanggal uji coba tahap satu pada 27 Oktober dan uji coba tahap dua pada 7 Desember," kata perempuan yang juga merupakan Ketua DPW Jawa Barat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Baca juga: Puncak ramai lancar, Polres Cianjur berlakukan satu arah menuju Bogor
Ia mengatakan, upaya dalam mengurai kemacetan di Jalur Puncak ini telah ia bahas dalam Borderline Economic Summit (BES) 2019, yang belum lama ini diselenggarakan oleh Pemkab Bogor bersama 11 Pemda lain yang wilayahnya berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Bogor.
Ade Yasin bertekad mengembalikan kawasan Puncak Bogor sebagai destinasi wisata nasional, karena kini Kabupaten Bogor memiliki branding The City of Sport and Tourism.
Ia juga mengaku sudah menjadi anggota Tourism Promotion Organization (TPO).
"Bogor memiliki 11 lapangan golf bertaraf internasional, stadion pakansari, paralayang bertaraf internasional, 101 curug, 95 setu dan danau, arung jeram, arena pacuan kuda nusantara polo bertaraf internasional, sirkuit sentul dan tempat wisata lainnya," paparnya.
Jerih payah Ade Yasin sempat diapresiasi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui penghargaan Bupati Entrepreneur Award (BEA) 2019 kategori pariwisata dalam Regional Leader Entrepreneur Award 2019 pada 4 Desember 2019.
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019