Koordinator Tim ACT Pagaralam, Adit, Kamis, mengatakan 11 relawan tersebut mulai membantu sejak hari kedua evakuasi dan akan membantu hingga proses pencarian tim SAR gabungan ditutup.
"Keikutsertaan ini sebagai bentuk kepedulian kami selaku warga Pagaralam atas tragedi yang menimpa para korban," ujar Adit di lokasi.
Baca juga: Kakorlantas: Kontrol perusahaan lemah sebabkan kecelakaan bus
Menurut dia relawan ACT yang ikut membantu proses evakuasi yakni Aditya Marsello, Andika Alpindo, Kholiva Putra Sanjaya, Putra Mahendra, Zuleo Caesar Chaves, Lukman Hatta, Panca, Dian Hadi Saputra, Arif Gunarto, Prayogi Pangestu dan Muklis Yogyantoro.
Medan evakuasi yang berada di Sungai Lematang tersebut bertopografi batuan dengan aliran sungai deras sehingga cukup menyulitkan pencarian, namun Tim ACT bersama SAR Gabungan TNI-Polri, Basarnas, BPBD dan masyarakat terus mencari korban hingga radius enam kilometer.
Sementara Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palembang, Benteng Telau, mengatakan hingga Kamis pagi total korban berjumlah 48 orang, terdiri dari 35 korban meninggal dan selamat 13 orang.
"Evakuasi hari ketiga ini tim terbagi menjadi dua, tim pertama menyusuri sungai dengan rafting sejauh enam kilometer, tim kedua menyelam di dekat lokasi bangkai bus," ujar Benteng.
Sebelumnya Bus Sriwijaya Jenis Mitsubishi Fuso Plat No Polisi BD 7031 AU rute Bengkulu - Palembang terjun ke jurang di Liku Lematang Jalan Lintas Pagaralam - Lahat KM 9, Desa Plang Kenidai, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam pada Senin malam pukul 23.15 WIB.
Baca juga: Evakuasi hari kedua Bus Sriwijaya dihentikan, total korban 48 orang
Baca juga: Korban selamat beri kesaksikan kecelakaan Sriwijaya Bengkulu-Palembang
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019