Direktur Cirrus (kajian strategi sumber daya alam) Budi Santoso mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati terhadap jebakan proyek gasifikasi batu bara (dimethyl ether/DME) yang merugikan negara.DME itu jebakan, modal proyeknya besar, namun keuntungannya kecil bagi negara.
"DME itu jebakan, modal proyeknya besar, namun keuntungannya kecil bagi negara," kata Budi Santoso dalam diskusi akhir tahun mengenai sumber daya mineral di MPR, Jakarta, Kamis.
Direktur Cirrus mengklaim bahwa jebakan yang dimaksud adalah banyak perusahaan tambang batu bara yang memegang kontrak Pemegang Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) mengajukan proyek DME agar kontraknya diperpanjang.
Baca juga: Mantan Dirjen : pemerintah wajib utamakan pasokan batu bara nasional
Budi mengingatkan bahwa jangan sampai negara menjadi tergantung pada sumber daya alam sehingga ketika stok menipis, negara akan terancam miskin jika tidak menemukan penggantinya.
Oleh karena itu, ia memberikan saran kepada pemerintah untuk berani membuat prioritas dalam membuat kebijakan, di mana pertama adalah untuk mendatangkan investor.
Kemudian, dari keuntungan investasi tersebut harus bisa membangun wilayah penghasil menjadi lebih baik. Setelah itu, wajib memikirkan bagaimana bisa memunculkan lapangan pekerjaan yang luas, sehingga dampaknya akan langsung menyejahterakan rakyat bukan hanya tentang devisa.
Menurutnya, pemasukan devisa harus menjadi hal terakhir yang dipikirkan sebab menguntungkan negara dalam jangka panjang masih lebih baik daripada hanya mengincar neraca perdagangan.
Baca juga: Bukit Asam targetkan produksi batu bara 2020 capai 30 juta ton
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019