Penerbitan EBAS-SP memberikan banyak manfaat bagi pasar modal di Indonesia
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) sedang mempersiapkan penerbitan Efek Beragun Aset Syariah berbentuk Surat Partisipasi (EBAS-SP) sebagai alternatif pilihan dalam berinvestasi di pasar modal, khususnya berbasis syariah.
"Penerbitan EBAS-SP memberikan banyak manfaat bagi pasar modal di Indonesia, khususnya di industri keuangan syariah. Investor jadi memiliki alternatif pilihan dalam berinvestasi di pasar modal. Keberadaan EBAS-SP juga mendukung kemajuan pasar modal syariah di Indonesia," ujar Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF, Heliantopo dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan SMF bakal menggandeng salah satu bank syariah untuk penerbitan EBAS-SP dengan mensekuritisasi aset KPR iB, dalam penerbitan tersebut SMF berperan sebagai penerbit.
Baca juga: SMF-BTN catatkan efek senilai Rp2 triliun
"SMF telah memiliki kesiapan baik dari sisi infrastruktur, regulasi, maupun fatwa. Adapun saat ini SMF tengah menunggu dukungan dari semua pihak, khususnya investor," katanya.
Heliantopo menuturkan bahwa penerbitan EBAS-SP ini akan menjadi instrumen alternatif bagi perbankan syariah untuk memperoleh kembali dana yang telah disalurkannya dalam bentuk KPR Syariah tanpa perlu menunggu tagihan KPR yang dimilikinya jatuh tempo.
"Selanjutnya sumber pendanaan KPR Syariah yang disekuritisasi akan digantikan dengan dana investor pasar modal yang berjangka panjang sehingga akan mengurangi kesenjangan jangka waktu (maturity mismatch)," katanya.
Baca juga: SMF akan kucurkan pembiayaan untuk FLPP Rp3,7 triliun di 2020
EBAS-SP SMF merupakan realisasi dari terbitnya Peraturan OJK Nomor 16/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan EBAS-SP tanggal 10 November 2015.
POJK tersebut merupakan penyempurnaan peraturan pasar modal syariah untuk mendorong perkembangan industri efek berbasis syariah di pasar modal Indonesia.
Selain itu, untuk mendukung pelaksanaan transaksi EBAS-SP yang sesuai dengan prinsip syariah, Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) juga telah menerbitkan Fatwa DSN MUI Nomor 121/DSN-MUI/II/2018 tentang Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) Berdasarkan Prinsip Syariah (Fatwa DSN- MUI No.121 Tahun 2018).
"Ini merupakan titik tolak untuk mengintensifkan upaya penerbitan EBAS-SP. Tentu perlu adanya dukungan dari semua pihak, baik perbankan maupun regulator agar penerbitan EBAS-SP dapat segera terealisasi," kata Heliantopo.
Baca juga: SMF yakin target pembiayaan tercapai meski kredit perbankan melambat
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019