Menurut SLANK, bentuk kaset pita ikut diluncurkan karena masih adanya penggemar yang mengoleksi media musik tersebut walaupun harus bersaing di era digital streaming seperti saat ini.
"Ternyata kaset sudah seperti vinyl, jadi pembelinya adalah istilah kolektor, dan mereka memang ada penggemar khusus," kata sang drummer, Bimbim, di sela-sela peluncuran di Jak Cloth, Senayan, Jakarta, Kamis.
Sang vokalis Kaka mengungkapkan bahwa terakhir kali SLANK merilis album dengan format kaset pita adalah di tahun 2008 silam.
11 tahun berlalu, mereka kembali rekaman di studio Lokananta, Solo, Jawa Tengah yang merupakan studio rekaman pertama dan milik pemerintah.
Sementara itu, kaset pita "SLANKING FOREVER" dapat dikoleksi melalui acara Jak Cloth yang berlangsung di Plaza Tenggara Gelora Bung Karno, Jakarta hingga 29 Desember bersama dengan boks koleksi terbatas lainnya.
Boks tersebut berisikan CD, DVD, kaset pita, kaos, serta sertifikat, dan hanya bisa didapatkan eksklusif di acara pameran clothing tersebut dengan harga Rp299 ribu.
"Barang ini kan kolektabel, terus sekarang era streaming musik memang kita yang membedakannya dengan bikin boxset ini, karena streamingnya juga ada. Jadi ini benar-benar untuk kolektor," ujar Bimbim menambahkan.
Dalam peluncurannya, SLANK membawakan lagu terbaru di album barunya, "Bercinta di Sorga", disusul "Terbunuh Sepi" dan "Ku Tak Bisa". Penampilan akustik SLANK menyita perhatian pengunjung acara pameran Jak Cloth sore itu.
Baca juga: Konser "SLANKING FOREVER 36" dibatalkan
Baca juga: Konser Slank batal, promotor kembalikan uang tiket 100 persen
Baca juga: Slank: Tren musik digital jangan dilawan!
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019