Penasehat Lembaga pendidikan dan sosial Rumah Quran Violet (RQV) Indonesia menyebut generasi yang mencintai Al Quran adalah generasi yang cerdas dan unggul dan mampu membangun peradaban.Al Quran tidak hanya mencerdaskan orang-orang yang menghafalkan dan mengamalkan ilmunya secara sipiritual, tetapi juga secara intelektual
"Berdasarkan pengalaman saya mengambil kesimpulan bahwa Al Quran itu mencerdaskan," kata Penasehat RQV Prof Dr KH Didin Hafidhuddin, M.Sc
dalam acara tasyakuran sekaligus wisuda 10 hafidzah di Bekasi, Jawa Barat, Kamis.
Ia mengatakan bahwa Islam pernah berhasil membangun peradaban hingga menguasai hampir dua pertiga dunia pada abad ke-10, 11 dan 12 Masehi berkat orang-orang yang suka membaca, menerjemahkan dan mengamalkan ilmu dalam Al Quran.
Al Quran, katanya, tidak hanya mencerdaskan orang-orang yang menghafalkan dan mengamalkan ilmunya secara sipiritual, tetapi juga secara intelektual.
Dikemukakannya bahwa Al Quran tidak hanya mengandung nilai-nilai moral yang dapat membentuk karakter seseorang tetapi juga mengandung banyak ilmu pengetahuan dan sains yang pada zaman modern baru terungkap.
Ia percaya orang-orang yang senang membaca dan mengamalkan ilmu dalam Al Quran akan menjadi generasi unggul dan dan bermanfaat bagi yang lain.
"Pada saat sekarang, generasi muda banyak diintervensi oleh narkoba, minuman keras, pergaulan bebas dan lain sebagainya," kata Didin Hafidhuddin, yang juga Guru Besar IPB dan juga menjabat Direktur Pascasarjana Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor itu.
Oleh karena itu, ia yakin, melalui pendekatan budaya, sikap dan pendidikan yang diajarkan dalam Al Quran, masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah tersebut.
"Kita lawan dengan 'culture', pendekatan budaya, sikap dan pendidikan. Itu dengan Al Quran," demikian Didin Hafidhuddin.
Baca juga: ACT apresiasi penciptaan generasi unggul penghafal Quran RQV
Baca juga: ACT dirikan 'Humanity School" bantu pendidikan anak kurang mampu
Baca juga: ACT dorong santri mandiri lewat lumbung pangan dan ternak wakaf
Pewarta: Katriana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019