"Data terakhir pada Kamis (26/12) menyebutkan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka, tetapi 62 bangunan tergenang air dan lumpur," kata Agus di Jakarta, Jumat, melalui layanan perpesanan.
Agus mengatakan bangunan yang tergenang air dan lumpur terdiri atas 28 rumah tinggal, enam warung makan, enam tempat usaha, 10 kios, satu gudang, dua fasilitas umum, lima fasilitas pemerintahan, dan empat aset pemerintah.
Menurut dia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat telah mengirimkan bantuan berupa 70 paket pakaian, 70 dus mi instan, dan 48 dus air mineral kepada warga yang terdampak banjir.
Banjir datang setelah hujan deras disertai angin kencang melanda Kelurahan Wasior pada Senin (23/12) pukul 21.00 WIT. Arus air yang deras di Sungai Angris membawa kayu, patahan pohonan, lumpur, dan material lainnya sehingga menutupi saluran di jembatan pusat kota. Hujan deras juga menyebabkan air sungai meluap dan mengalirkan lumpur ke badan jalan dan sejumlah bangunan di Kecamatan Wasior.
Berdasarkan rapat koordinasi penanggulangan darurat bencana, BPBD Kabupaten Teluk Wondama bersama warga, aparat pemerintah daerah, dan TNI/Polri akan bekerja sama membersihkan bongkahan kayu, batang pohon, dan lumpur yang menutupi badan jalan dan menggenangi rumah-rumah warga.
Baca juga:
Tim SAR sisir lokasi banjir Wasior Teluk Wondama
Banjir rusak 46 rumah di Wasior
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019