Namun, beberapa harus gagal karena tidak memenuhi syarat, yaitu berasal dari keluarga yang mampu dan/atau memiliki nilai akademik yang kurang memuaskan
Petrokimia Gresik menyalurkan beasiswa total sebesar Rp1,9 miliar melalui program beasiswa petro (Bestro) kepada mahasiswa dan pelajar dari Kabupaten Gresik, Jatim, yang merupakan bagian dari tanggungjawab sosial perusahaan BUMN bidang pendidikan.
Direktur Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Umum, Dwi Ary Purnomo di Gresik, Jumat mengatakan beasiswa ini juga wujud komitmen perusahaan untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat sekitar.
Selain itu, juga sebagai dukungan Petrokimia Gresik untuk memajukan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia melalui dunia pendidikan, serta implementasi program CSR yang selaras dengan visi Pemerintah.
"Kami memberikan beasiswa mencakup keseluruhan untuk 11 mahasiswa S-1 dan 25 pelajar SMA/SMK asal Kabupaten Gresik melalui program ini," katanya.
Ia mengatakan, bantuan beasiswa ini juga merupakan usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar perusahaan melalui dunia pendidikan, sehingga nantinya mampu berkontribusi lebih baik kepada keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Dwi menjelaskan, penerima beasiswa adalah para pelajar dan mahasiswa berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi di sekitar perusahaan.
Rinciannya, sebesar Rp1.224.400.000 untuk beasiswa S1 dan Rp675.000.000 untuk jenjang SMA/SMK.
Sementara itu, berdasarkan surat perjanjian beasiswa S1 antara lain Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang diberikan setiap semester sebesar Rp5.000.000. Kemudian biaya akomodasi, biaya hidup dan biaya lain-lain yang diberikan setiap bulan sebesar Rp1.750.000.
Untuk SMA, Petrokimia memberikan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan bantuan biaya operasional pendidikan yang diberikan setiap awal bulan sebesar Rp750.000.
"Kami berharap para penerima beasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sungguh-sungguh. Karena ada syarat dan ketentuan yang tertuang dalam perjanjian yang ditandatangani hari ini," katanya.
Dalam perjanjian itu, disebutkan untuk beasiswa S1 akan diberikan kepada penerima dalam waktu maksimal empat tahun atau hingga tahun 2023, sedangkan untuk SMA diberikan maksimal tiga tahun atau sampai 2022.
Dwi menyebutkan, sebelum mendapatkan beasiswa dilakukan proses seleksi pada Agustus dan September 2019, dan penilaian menggunakan dua parameter utama, yaitu kondisi ekonomi keluarga dan ring domisili (bobot 55 persen), serta prestasi akademik (bobot 45 persen).
Pada tahap awal terdapat 47 pendaftar beasiswa SMA/SMK dan 16 orang pendaftar S1 yang berasal dari Kecamatan Gresik, Kebomas dan Manyar.
"Namun, beberapa harus gagal karena tidak memenuhi syarat, yaitu berasal dari keluarga yang mampu dan/atau memiliki nilai akademik yang kurang memuaskan," katanya.
Sementara itu, Bestro S1 tahun 2019 merupakan angkatan ke-7 terhitung sejak diluncurkan pada tahun 2012, dan total penerima BESTRO S1 hingga tahun 2019 sebanyak 106 orang.
Sedangkan penerima Bestro SMA/SMK 2019 adalah angkatan ke-6, dengan total 197 penerima hingga tahun ini.
Baca juga: Direksi Petrokimia Gresik tinjau lapangan pastikan stok pupuk aman
Baca juga: Petrokimia Gresik siapkan stok 887.603 ton pupuk
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019