Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) siap memberikan bantuan kepada daerah yang membutuhkan dan menyatakan siaga darurat bencana, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo.Kita secara global tidak menentukan target tapi kita ingin menurunkan angka kematian akibat bencana,
"Jika mereka (daerah yang siaga darurat bencana) meminta tentu kita akan berikan tapi perlu diverifikasi. Kalau memang darurat bisa tanpa verifikasi," ujar Agus ketika dihubungi dari Jakarta pada Jumat.
Dia memberikan contoh bagaimana korban banjir di Sigi, Sulawesi Tengah dan Wasior di Papua Barat yang mendapatkan dana siap pakai sebesar Rp250 juta.
Baca juga: BNPB bantu Rp31 miliar penanggulangan bencana di NTT
Pemerintah daerah sendiri, tambah dia tentu memiliki dana sendiri untuk menanggulangi bencana yang terjadi di daerah. Jika memang tidak mencukupi maka maka biasanya akan meminta bantuan dari pemerintah pusat seperti BNPB.
BNPB sendiri sudah menurunkan tim untuk membantu penanggulangan bencana banjir yang terjadi di Sigi dan Wasior. Bahkan, ujar Agus, Kepala BNPB Doni Monardo sudah turun ke lokasi bencana banjir yang terjadi akhir-akhir ini seperti Sigi dan Solok Selatan, Sumatera Barat.
Baca juga: Kepala BNPB ajak masyarakat bisa kontrol tambang ilegal
BNPB sendiri sudah melakukan beberapa upaya mitigasi bencana dan simulasi yang sudah dilakukan oleh pusdiklat. Langkah tersebut dilakukan untuk menurunkan indeks risiko menjadi 30 persen.
"Kita secara global tidak menentukan target tapi kita ingin menurunkan angka kematian akibat bencana, akibat terdampak bencana. Juga jumlah pengungsi, kerusakan fisik. Targetnya bukan jumlah tapi turun," terang Agus.
Selama 2019, BNPB telah menyalurkan Rp3,8 trilyun dana siap pakai untuk penanganan darurat bencana di Indonesia. Nilai tersebut mencapai 96,58% dari total pagu senilai Rp 4 triliun.
Baca juga: BNPB dorong revisi inpres pengendalian karhutla untuk satukan komando
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019