Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) mendorong perempuan untuk terus berperan dan berkontribusi secara aktif dalam birokrasi pemerintahan."Saya menilai kedudukan perempuan saat ini masih termarjinalkan dalam birokrasi maupun lembaga-lembaga swasta," kata Nunik, pada acara Sarasehan Perempuan Birokrasi (Femokrat) bertemakan "Penguatan Peran dan Kontribusi Perempuan Birokrat", di Balai K
"Saya menilai kedudukan perempuan saat ini masih termarjinalkan dalam birokrasi maupun lembaga-lembaga swasta," kata Nunik, pada acara Sarasehan Perempuan Birokrasi (Femokrat) bertemakan "Penguatan Peran dan Kontribusi Perempuan Birokrat", di Balai Keratun Kantor Gubernur Provinsi Lampung, di Bandarlampung, Jumat.
Pada acara yang juga dihadiri anggota DPD RI Dapil Lampung Jihan Nurlela dan Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung Diah Srikanti, Nunik mendorong perempuan meningkatkan kualitas dan kepercayaan diri mampu bekerja dan berprestasi jika diberikan kesempatan yang sama dengan laki-laki.
Baca juga: Menanti kiprah tujuh politikus perempuan di lembaga legislatif
Tak hanya itu, katanya pula, dari sisi eksternalnya berharap pemerintah menyediakan aturan dan fasilitas yang lebih ramah terhadap perempuan.
"Saya mengusulkan ke Bappeda agar ada tempat pengasuhan penitipan anak secara gratis, sehingga perempuan yang bekerja di Provinsi Lampung terutama yang di pemda ini bisa terkurangi bebannya. Saya juga ingin membuat grup atau jejaring untuk memberikan perubahan untuk perempuan," ujar Nunik.
Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung Diah Srikanti pada acara ini berbagi persoalan tentang beban yang dirasakan oleh kaum perempuan dalam bekerja.
"Salah satunya memikirkan soal pekerjaan dan persoalan keluarga," ujarnya.
Baca juga: Megawati: pandangan persempit kiprah perempuan harus diubah
Senator Lampung Jihan Nurlela pada kesempatan itu mengatakan dirinya akan membawa aspirasi kaum perempuan untuk menambah peluang perempuan di dunia birokrasi.
"Tidak hanya berpeluang 30 persen saja,” ujarnya pula.
Baca juga: Kiprah perempuan Indonesia dibahas di markas PBB
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019