• Beranda
  • Berita
  • Australia akan berikan kompensasi untuk sukarelawan pemadam kebakaran

Australia akan berikan kompensasi untuk sukarelawan pemadam kebakaran

29 Desember 2019 11:42 WIB
Australia akan berikan kompensasi untuk sukarelawan pemadam kebakaran
Sebuah helikopter terbang di antara asap kebakaran hutan dekat Bilpin, 90 km barat laut Sydney, Australia, Kamis (19/12/2019). ANTARA/REUTERS/STRINGER/tm.

Musim kebakaran yang hadir terlalu dini serta berkepanjangan ini membuat panggilan tugas terhadap para sukarelawan pemadam kebakaran kita melebihi yang biasanya,

Pemerintah Australia mengumumkan akan memberikan kompensasi kepada para sukarelawan pemadam kebakaran di negara bagian New South Wales (NSW) yang bekerja memadamkan amukan api akibat kebakaran hutan.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan kompensasi hingga sebesar 6.000 dolar Australia, atau setara Rp58 juta, disediakan bagi para pemadam yang menghabiskan waktu lebih dari 10 hari di lapangan selama musim kebakaran hebat ini.

"Saya paham bahwa para sukarelawan pemadam kebakaran di NSW telah bekerja dengan berat, khususnya di area pedesaan dan daerah," ujar Morrison dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Minggu.

Dia menambahkan, "Musim kebakaran yang hadir terlalu dini serta berkepanjangan ini membuat panggilan tugas terhadap para sukarelawan pemadam kebakaran kita melebihi yang biasanya."

Awalnya, pemimpin konservatif itu menyatakan bahwa kompensasi untuk para sukarelawan pemadam bukanlah suatu prioritas, namun kemudian Morrison mendapat tekanan politik terkait masalah itu karena kebakaran semakin menyebar.

Pada Selasa (24/12), Morrison mengumumkan bahwa para pekerja pemerintahan akan mendapat dana cuti tambahan jika bergabung sebagai sukarelawan pemadam.

Namun, terdapat perbedaan aturan di beberapa negara bagian Australia sehingga sebagian sukarelawan harus bernegosiasi langsung dengan atasan mereka mengenai kebijakan cuti.

Kebakaran hutan telah melahap empat juta hektare lebih lahan di lima negara bagian sejak September dan mengakibatkan delapan orang tewas.

Keadaan yang lebih dingin di beberapa wilayah pada pekan Natal ini cukup membantu penanganan api, namun risiko kebakaran kembali meningkat pada hari-hari terakhir pada tahun 2019 ini.

Pada Minggu misalnya, pengelola festival musik besar di Negara Bagian Victoria memutuskan untuk membatalkan acaranya atas pertimbangan prediksi cuaca ekstrem pada Senin (30/12) esok.

"Setelah berkonsultasi dengan otoritas pemadam kebakaran lokal dan regional, serta pemangku kepentingan kejadian darurat lainnya, jelas bahwa kami tidak mempunyai pilihan lain," tulis pengelola festival di Facebook.

Festival tersebut tadinya akan diselenggarakan hingga malam tahun baru. Sembilan ribu orang telah berkemah di lokasi itu ketika pengumuman dikeluarkan.

Sumber: Reuters

Baca juga: NSW Australia hadapi ancaman bencana kebakaran, sosok mayat ditemukan

Baca juga: Petugas pemadam Australia peringatkan soal kebakaran tak terkendali

Baca juga: Australia siap hadapi kebakaran lagi terkait prakiraan suhu ekstrem

Pewarta: Suwanti
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019