Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memasang delapan kamera dan box trap untuk memantau dan menanggulangi harimau Sumatera yang sudah meresahkan masyarakat di daerah itu.Ada 8 camera trap yang kita pasang dan 1 unit box trap di Semendo, besok hari Senin akan diadakan rapat koordinasi di Pemerintah Kabupaten Muara Enim, dalam upaya penanganan konflik harimau dan manusia ini di daerah tersebut
Kamera dan box trap itu dipasang yang tersebar dibeberapa lokasi, kata Kepala Dinas Kehutan Sumsel Panji Tjajanto di Palembang, Minggu.
Saat ini pemasangan box trap dan camera trap sudah hampir rampung dikerjakan yang diharapkan keberadaan harimau dapat diketahui.
Baca juga: BKSDA pantau gerak harimau pemangsa ternak di Lubukbasung
"Ada 8 camera trap yang kita pasang dan 1 unit box trap di Semendo, besok hari Senin akan diadakan rapat koordinasi di Pemerintah Kabupaten Muara Enim, dalam upaya penanganan konflik harimau dan manusia ini di daerah tersebut," kata dia.
Menurut dia, hal itu dilakukan guna melihat pergerakan harimau yang sudah meresahkan dan mengancam keselamatan manusia sekarang ini.
"Itu sesuai intruksi pak Gubernur. Tim Satgas juga terus berkoordinasi dengan masyarakat. Saat ini, antisipasi dan penanganan dilakukan titik-titik yang menjadi prioritas," ujar dia.
Bahkan, lanjutnya, antisipasi tersebut akan melibatkan beberapa LSM yakni FHK, WCS, ZSL. Dimana beberapa LSM tersebut akan memberikan bantuan camera trap sebanyak 55 unit.
Baca juga: Serangan harimau di Muara Enim berjarak 100 meter dari pemukiman
"Kita juga akan melibatkan beberapa pihak untuk penanggulangannya. Camera trap juga rencananya akan kita tambah yang merupakan bantuan LSM," tuturnya.
Menurut dia, masuknya harimau itu keperkebunan warga diduga lantaran habitat mereka terganggu. Namun, hal itu masih dalam penyelidikan.
"Namun, bisa jadi juga karena terganggunya rantai makanan, sehingga harimau tersebut keluar dari habitatnya. Kita juga mengimbau agar masyarakat terus menjaga kelestarian lingkungan. Dan jangan sekali-sekali mengganggu habitat hewan," ucapnya berharap.
Baca juga: Identifikasi harimau, BKSDA Sumsel perbanyak kamera perangkap
Sebelumnya Gubernur Sumsel Herman Deru telah memberikan perhatian khusus terhadap keresahan masyarakat di kota Pagaralam, Kabupaten Lahat dan Muara Enim yang mengalami gangguan dari binatang buas, salah satunya harimau.
Bahkan Pemprov Sumsel sudah membentuk Satgas khusus yang terdiri dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Lahat Kementerian LHK, Dishut Prov Sumsel (UPTD KPH Semendo) , dan berkoordinasi dengan Camat Semende Darat Laut, Kades Muara Dua dan masyarakat untuk mengantisipasi serangan harimau tersebut.
Bukan itu saja, tetapi masalah tersebut sudah disampaikan kepada Menteri, kata gubernur
Baca juga: RAPP bantah harimau sumatera liar muncul di dalam lingkungan kompleks
Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019