Peresmian produk baru pariwisata yang dihadiri belasan biker motor gede Harley Davidson tersebut berlangsung di Pusat Informasi Pariwisata Malaysia (MATIC), Jalan Ampang Kuala Lumpur.
Turut hadir pada acara tersebut Wakil Dirjen Bidang Promosi Kementrian Pariwisata Seni dan Budaya Malaysia Dato' Mohmed Razip Hasan, Presiden Malaysia Association Tour Agency Dato' Haji Mohd Khalid Bin Harun, Presiden Malaysia Inbound Tourism Association, Uzaidi Udanis dan sejumlah tokoh lainnya.
"Mengendarai motor besar mengelilingi tempat-tempat wisata di Kuala Lumpur merupakan pengalaman baru yang akan memberi alternatif model bagi wisatawan yang menyukai alam," ujar Presiden Malaysia Association Tour Agency Dato' Haji Mohd Khalid Bin Harun.
Karena, ujar dia, Malaysia terkenal dengan wadah budaya yang melebur, pengaruh budaya campuran berkat hasil imigrasi dan perdagangan berabad-abad dengan dunia luar.
"Dalam perjalanan ini, Anda akan menjelajahi tempat-tempat dengan kontradiksi yang mengejutkan dari kota metropolisnya yang ramai hingga pedesaannya yang tenang. Ya, motor-motor besar tidak hanya akan berkeliling Kuala Lumpur, tetapi mereka dapat membawa Anda ke mana saja di Malaysia," katanya.
Khalid mengatakan kolaborasi antara MATA dan Pariwisata Malaysia menjadi simbol kerjasama antara pemerintah dan asosiasi sebagai pelaku anggota MATA yang merupakan pemain nyata yang paling mengetahui kebutuhan industri wisata dan dukungan pemerintah.
"Anggota MATA sebanyak 1890 anggota dari berbagai macam entitas industri pariwisata. Kami berkomitmen Tahun Kunjungan Malaysia 2020 dan target kunjungan 30 juta wisatawan akan sukses," katanya.
Selesai sambutan para biker kemudian dilepas mulai dari kantor MATIC menuju Jalan Sultan Ismail, Jalan Raja Chulan, Jalan Bukit Bintang, Jalan Mahameru, Dataran Merdeka, Tugu Negara Memorial, Istana Negara Baru, Batu Caves, KLCC kemudian kembali ke MATIC.
Baca juga: Tourism Malaysia: Kunjungan wisatawan dari Indonesia naik 15 persen
Baca juga: Pendapatan negara dari pariwisata di Malaysia tumbuh 6,8 persen
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019