• Beranda
  • Berita
  • Angin kencang dominasi kejadian bencana di Magelang 2019

Angin kencang dominasi kejadian bencana di Magelang 2019

29 Desember 2019 21:14 WIB
Angin kencang dominasi kejadian bencana di Magelang 2019
Salah satu rumah di Kabupaten Magelang atap atau gentengnya kabur terbawa angin kencang. (Foto: ANTARA/dok. BPBD Kabupaten Magelang)

Kejadian tersebut tercatat hingga 27 Desember 2019 di 21 kecamatan

Angin kencang mendominasi kejadian bencana alam di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah selama 2019, yakni mencapai 226 kasus kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto.

"Kejadian tersebut tercatat hingga 27 Desember 2019, tersebar di 21 wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Magelang," kata Edy di Magelang, Minggu.

Ia menyebutkan kejadian paling banyak di Kecamatan Muntilan sebanyak 24 kasus, kemudian Kecamatan Mungkid (22), Dukun (18), Sawangan (21), dan kecamatan lainnya rata-rata di bawah 20 kejadian.

Baca juga: Pemkab Magelang tetapkan status darurat bencana angin kencang

Menurut dia bencana angin kencang tersebut mengakibatkan 2.213 rumah rusak ringan, 109 rumah rusak sedang, dan 38 rumah rusak berat.

"Bencana angin kencang ini terjadi pada masa pancaroba, terutama dari musim kemarau ke musim hujan," katanya.

Edy menyampaikan kejadian terbesar kedua bencana di Kabupaten Magelang, yakni tanah longsor sebanyak 204 kejadian yang tersebar di 19 kecamatan.

Ia menyebutkan kejadian tanah longsor paling banyak di wilayah Kecamatan Salaman sebanyak 48 kejadian, kemudian Kecamatan Borobudur (25), Kecamatan Sawangan (24), dan Kecamatan Kajoran (20).

"Wilayah kecamatan lain masing-masing di bawah 20 kejadian tanah longsor, sedangkan di Kecamatan Muntilan dan Ngluwar tidak ada kejadian tanah longsor," katanya.

Bencana tanah longsor tersebut mengakibatkan 52 rumah rusak ringan, satu rumah rusak sedang, dan empat rumah rusak berat.

Ia mengatakan sejumlah daerah yang banyak kejadian tanah longsor seperti Salaman, Borobudur, dan Sawangan karena daerahnya berupa perbukitan dan tanahnya labil.

Edy menyampaikan kejadian bencana yang juga terjadi pada 2019, yakni kebakaran hutan/lahan maupun kebakaran rumah.

Selama 2019, katanya terjadi kebakaran rumah 58 kasus dan 33 kasus kebakaran hutan/lahan.

Menurut dia dari 58 kasus kebakaran rumah, telah mengakibatkan 32 rumah rusak ringan, enam rumah rusak sedang, dan 107 rumah rusak berat.

Memasuki musim hujan ini, dia mengimbau kepada masyarakat yang berada di wilayah rawan tanah longsor untuk selalu waspada. 

Baca juga: Angin kencang terjang 3 kecamatan di Magelang
 

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019