Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Riadil Akhir Lubis, di Medan, Minggu, menyebutkan satu keluarga yang dilaporkan hilang terdiri dari lima orang berasal dari Desa Pematang.
Peristiwa banjir itu terjadi Sabtu (28/12) sekira pukul 23.30 WIB.
Selain itu dilaporkan rumah hilang/hanyut sembilan unit, rusak berat 17 unit, satu jembatan besar hancur di Jalan Kabupaten, sejumlah titik/jembatan kecil hanyut, dan tanah longsor sepanjang 100 meter dengan kedalaman 5 meter.
"Kemudian lahan pertanian rusak berat tertimbun batu besar, lumpur dan kayu-kayu besar seluas 15 hektare," ujar Riadil.
Ia mengatakan, ada satu desa masih terisolir (Desa Hatapang), Tim saat ini sedang berupaya mencapai lokasi.
Posko Utama sudah dibentuk dan dibantu 25 personel TNI dan 1 Polsek, bantuan sudah diberikan kepada masyarakat, alat berat sudah dikerahkan dua unit dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhan Batu Utara, dan milik perusahaan/pribadi warga.
Untuk sementara warga mengungsi di rumah masyarakat (tempat memiliki ketinggian), sekolah dan tempat tinggal penduduk. Komunikasi di lokasi kejadian agak sulit dan terbatas.
"Sore ini, Tim BPBD Provinsi Sumut akan tiba di lokasi banjir untuk pendampingan," kata Riadil.
Baca juga: Banjir Sungai Ambawang berdampak pada ribuan kepala keluarga
Baca juga: Hujan dan angin kencang picu banjir hingga pohon tumbang di Jaktim
Baca juga: BNPB usul pemerintah daerah tetapkan siaga darurat
Baca juga: Banjir landa Desa Parang Kabupaten Kediri
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019