Makanan ini sudah banyak ditemui di Jakarta, salah satunya di restoran all you can eat Momo Paradise di Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta.
Restoran yang berdiri di Kabukicho, Shinjuku, Tokyo pada 1993 ini sudah membuka cabang di beberapa negara seperti China, Vietnam, Thailand, Kamboja, AS dan Indonesia.
Baca juga: Tiga rekomendasi restoran ramen halal dan ramah muslim di Tokyo
Diklaim sebagai shabu-shabu dan sukiyaki yang otentik dari Jepang, Momo Paradise membawa kuah khusus dari Negeri Sakura agar pengunjung di Indonesia bisa mencicipi seperti apa shabu-shabu di restoran asalnya.
Khusus di Indonesia, Momo Paradise menyajikan makanan yang ramah muslim, tanpa bumbu dapur mirin yang mengandung alkohol. Semua daging yang disajikan juga bersertifikasi halal.
Namun, restoran ini tidak punya sertifikasi halal karena tetap menjual minuman beralkohol. Walau begitu tak perlu khawatir karena gelas-gelas untuk minuman alkohol dipisah.
Pilihan sayurnya beragam dan segar karena berasal dari produsen lokal. Bahan pelengkap dagingnya sangat bervariasi, mulai dari tofu ikan, jagung, kentang, paprika, bok choy, jamur enoki, daun ginseng sampai ring roll.
Ada tiga paket yang bisa dipilih: US Beef Package (mulai dari Rp198.000), Wagyu Package (mulai dari Rp298.000) dan Premium Wagyu Package (mulai dari Rp388.000). Semua bisa dinikmati sepuasnya dalam waktu 90 menit.
Baca juga: Teh kocok Taiwan dan roti bantal panggang hadir di Super Furry
Untuk paket terakhir yang terlengkap, pengunjung bisa menikmati daging chuck eyeroll dan short plate dari Amerika Serikat serta daging wagyu bolar blade, wagyu brisket dan wagyu chuck eyeroll.
Kuah yang disediakan untuk merebus daging dan sayuran terdiri dari tiga macam.
Anda bisa mencoba kuah shabu-shabu yang memakai umami dari kombu, seledri, bawang bombay, wortel, jamur shiitake dan sayuran lain yang menciptakan kuah dengan rasa yang kaya. Cocol daging yang direbus dengan kuah shabu-shabu ke dalam saus ponzu yang agak asam atau saus gomadare yang creamy.
ANTARA mencicipi dua kuah lain dalam satu panci, yakni kuah sukiyaki yang cenderung manis, serta kuah spicy miso yang sedikit pedas.
Setelah memasukkan sayuran, giliran potongan daging tebal yang dicelup ke dalam kuah.
Daging-daging yang lembut seperti short plate lebih cocok direbus ke dalam kuah sukiyaki selama beberapa detik hingga warnanya berubah kecokelatan. Tak perlu lama-lama merebusnya karena tekstur daging bisa berubah jadi agak alot.
Sebelum disantap, masukkan daging ke dalam kocokan telur ayam mentah khusus untuk cocolan shabu-shabu. Telur kokumi ini sama sekali tidak anyir, justru melengkapi rasa manis dari kuah.
Sementara untuk kuah miso pedas, cocolannya terdiri dari campuran dari satu sendok saus miso dan dua sendok kuah panas.
Setiap potongan dagingnya lumayan tebal sehingga penuh saat dimasukkan ke dalam mulut.
Daging wagyu terasa lembut saat dikunyah, bahkan tak terasa alot ketika dibiarkan agak lama di dalam kuah. Sementara daging sapi dari AS, walau tak selembut wagyu, juga tak kalah lezat.
Ada satu kiat yang bisa menjaga kualitas rasa, yakni menyaring busa residu lemak dari daging yang menggenang di permukaan kuah. Ini membuat kuah tetap terasa enak.
Masih lapar? Ada nasi, shirataki hingga ramen dan udon. Anda bisa meminta dibuatkan ramen spesial yang dicampur dengan bumbu saus wijen, potongan bawang putih dan sedikit cabai sesuai selera orang Indonesia yang suka pedas.
Sebagai makanan penutup, ada beberapa pilihan es krim rasa ogura (kacang merah), vanila dan chocolate chip serta lemon sorbet serta sajian Jelly Mochi rasa pandan dan ogura yang punya tekstur unik karena lebih kenyal.
Baca juga: Mencicipi okonomiyaki ala Osaka dan Hiroshima di Chibo
Baca juga: Mengunjungi Jagalchi, salah satu pasar ikan terbesar Asia
Baca juga: Pisang goreng madu Bu Nanik, dulu disangka gosong kini diborong
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019
