Perusahaan bilang, kita buka lowongan bukan untuk pegawai kontrak, tapi untuk magang. Kita gak pernah menjanjikan untuk kontrak. Akhirnya kita marah dong
Sekitar 700 pegawai magang PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menggelar aksi unjuk rasa meminta diangkat menjadi karyawan kontrak, Senin sore.
Aksi yang digelar di salah satu ruangan Pool Bus TransJakarta, Kampung Melayu, Jakarta Timur, itu diwarnai protes para pekerja magang sekitar pukul 13.00 WIB.
"Kami waktu seleksi dulu pas lulus dijanjikan magang tiga bulan dan setelah itu diangkat jadi karyawan kontrak," ujar salah satu pekerja magang, Cahyo di lokasi aksi pekerja.
Namun setelah tiga bulan mereka dipanggil, perusahaan justru memperpanjang masa magang untuk tiga bulan ke depan.
Baca juga: Kisah pengunjung pertama kali jajal bus listrik di Monas
Baca juga: Naik Transjakarta ke Ragunan gratis
Baca juga: Transjakarta serahkan dividen Rp40 miliar
Baca juga: Kisah pengunjung pertama kali jajal bus listrik di Monas
Baca juga: Naik Transjakarta ke Ragunan gratis
Baca juga: Transjakarta serahkan dividen Rp40 miliar
"Seolah-olah selama tiga bulan kita itu tidak dianggap, jadi dengan berat hati kami lanjut," katanya.
Massa mengaku kecewa dengan pernyataan resmi perusahaan yang mengaku tidak pernah menjanjikan kontrak kerja bagi pegawai magang.
"Perusahaan bilang, kita buka lowongan bukan untuk pegawai kontrak, tapi untuk magang. Kita gak pernah menjanjikan untuk kontrak. Akhirnya kita marah dong," katanya.
Massa yang berpakaian kemeja putih dan celana panjang hitam itu lalu melanjutkan aksi mereka menuju Balai Kota Jakarta menggunakan sejumlah bus TransJakarta.
Secara terpisah Humas PT TransJakarta Nadia Diposanjoyo mengatakan bus yang dibawa demonstran bukan bentuk pembajakan angkutan umum.
"Busnya dipinjam bukan dibajak. Yang sebenarnya itu pengemudi TransJakartanya diminta untuk ikutan ke balai kota," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus/Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019