Kesenian Tari Kecak yang ditampilkan oleh puluhan penari Bali, menyambut kedatangan para penumpang pesawat di Terminal Kedatangan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, selama musim liburan akhir tahun 2019.Diharapkan dapat memberikan kesan pertama yang baik bagi seluruh penumpang yang tiba di Bandara Ngurah Rai
"Penampilan Tari Kecak yang kami kemas dalam kegiatan bertajuk Bali Airport Cultural Show itu diharapkan dapat memberikan kesan pertama yang baik bagi seluruh penumpang yang tiba di Bandara Ngurah Rai," ujar Communication and Legal Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Arie Ahsanurrohim, di Mangupura, Selasa.
Selain untuk menyambut para penumpang yang tiba di Bandara Ngurah Rai, kesenian Tari Kecak tersebut ditampilkan dengan harapan dapat mengenalkan kebudayaan Bali bagi wisatawan dan masyarakat umum.
Menurutnya, pemilihan Tari kecak karena Kecak merupakan kesenian yang sangat khas dan sangat identik dengan Pulau Dewata.
"Jadi kami ingin membawa kebudayaan Bali ini lebih dikenal lagi oleh masyarakat, tidak hanya penumpang tapi juga para masyarakat umum baik pengantar maupun penjemput penumpang pesawat karena Bali Airport Cultural Show ini kami tampilkan di area publik kawasan bandara," kata Arie.
Kegiatan yang pertama kali diselenggarakan pada 28 Desember lalu tersebut rencananya akan menjadi atraksi reguler yang akan dipentaskan di kawasan Bandara Ngurah Rai.
"Tapi untuk sementara akan kami pentaskan dulu hingga 31 Desember untuk menyambut para wisatawan liburan akhir tahun. Selanjutnya akan kami lakukan evaluasi terkait waktu dan lokasi titik pementasan Tari Kecak ini," ujar Arie.
Ia berharap, pementasan seni budaya Bali itu dapat menjadi nilai tambah dari pelayanan pengelola bandara bagi para penumpang.
"Kami ingin memberikan pengalaman dan kesan tersendiri untuk para penumpang yang baru saja tiba di Pulau Dewata. Itu juga dapat menjadi nilai tambah pelayanan kami terhadap pengguna jasa bandara," katanya.
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019