Hujan reda, tapi genangan masih merajalela

1 Januari 2020 11:59 WIB
Hujan reda, tapi genangan masih merajalela
Sejumlah pengungsi banjir tinggal sementara di halte bus Transjakarta Pakin, Gedong Panjang, Pluit, Jakarta Utara, Senin (21/1/2013). Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah pengungsi banjir Ibukota mencapai lebih dari 15 ribu jiwa yang tersebar di 720 RT, 309 RW, 73 kelurahan, dan 31 kecamatan. FOTO ANTARA/Andika Wahyu/ama/aa. (ANTARA/ANDIKA WAHYU)
Hujan terus-menerus di wilayah DKI Jakarta telah mereda, tetapi genangan masih merajalela meski terdapat pula sejumlah lokasi yang sudah surut dan dapat dilalui kendaraan bermotor.

Kondisi terkini di Underpass atau Terowongan Mampang, Jakarta Selatan, Rabu siang sekitar pukul 11.30 WIB sudah dapat dilintasi kendaraan, demikian informasi dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya.

Selain itu, arus lalu lintas di Pintu 3 Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur juga dilaporkan dalam kondisi ramai lancar.

Banjir dan genangan air yang relatif tinggi masih terdapat di berbagai titik, seperti di depan Sekolah Tunas Muda, Meruya Ilir, Jakarta Barat.

Kawasan lainnya yang juga terendam banjir, menurut informasi dari TMC adalah Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jalan Palem VIII, Pesanggrahan, Jaksel.

Dari arah pasar darurat Cengkareng menuju arah RS PIK/sebaliknya genangan air di bawah kolong tol setinggi 90 centimeter (cm). Putaran Kolong BBC Jl Cakung Cilincing (Jakarta Utara) banjir setinggi 60 cm serta banjir menjelang lampu merah Mal Puri Indah, Jakarta Barat.

Ada pula banjir 70-90 cm yang masih menggenangi wilayah Perumahan Sekretariat Negara Cempaka Putih sehingga banyak warga sekitar yang mengungsi di masjid Al Muawanah dan belum menerima bantuan seperti selimut dan bahan makanan.

Baca juga: Perjalanan KRL terganggu akibat banjir
Baca juga: Warga terdampak banjir boleh gunakan halte busway untuk pengungsian
Baca juga: Banjir Jakarta, Anies minta ruang publik jadi tempat pengungsian


Di tempat terpisah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta para wali kota, camat dan lurah untuk mempersiapkan ruang publik seperti kantor pemerintahan dan sekolah menjadi tempat pengungsian bagi masyarakat yang terdampak banjir.

"Siapkan evakuasi warga terdampak. Pastikan tempat pengungsian sudah siap. Seluruh kantor pemerintah dan sekolah harus siap menjadi tempat pengungsian," kata Anies di Pintu Air Manggarai, Rabu.

Anies juga minta segera didirikan dapur umum. "Siapkan dapur umum, siapkan pos kesehatan dan pastikan semua tenaga kesehatan siap," katanya.

Selain itu, Anies menyampaikan agar seluruh jajaran Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta turun ke lapangan di bawah komando lurah setempat untuk membantu masyarakat terdampak banjir.

"Saya instruksikan kepada seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta untuk turun tangan langsung, datangi kantor kelurahan terdekat, bekerja di bawah koordinasi para lurah, membantu untuk menyelamatkan warga," kata Anies.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020