"Bagi pemilik hewan peliharaan yang rumahnya terkena banjir, apabila tidak memungkinkan membawa peliharaannya, pastikan mereka ditinggalkan tanpa diikat tali atau di dalam kandang, apapun itu peliharaannya (burung, ayam, anjing, kucing)," tulis Garda Satwa di aku instagram resminya di Jakarta, Rabu.
Komunitas penjaga binatang yang resmi menyandang status yayasan pada 2014 lalu itu mengatakan mendapat permintaan 'rescue' atau penyelamatan binatang dengan jumlah yang membludak seketika pada awal tahun 2020 akibat banjir yang melanda sejumlah area di Ibu Kota Jakarta.
Namun, kondisi 'shelter' mereka dikatakan juga terdampak oleh hujan yang mengguyur dari Selasa (31/12/2019) hingga Rabu (1/1/2020).
"Mohon maaf kami tidak bisa bantu banyak. Kami juga mengalami kondisi sama. Shelter kucing dalam lima menit air naik sepaha," katanya.
Garda Satwa pun membuka ruang bagi para pecinta hewan yang ingin secara suka rela membuka rumah atau lahan luas yang dimiliki menjadi tempat pengungsian sementara untuk pemilik dan peliharaannya sampai banjir surut, melalu pesan langsung ke akun @gardasatwafoundation di Instagram, terutama mereka yang berada di Tangerang Selatan, Jakarta, dan Bekasi.
Apabila pemilik terpaksa mengungsi dan tak bisa membawa hewan peliharaan atau memindahkan mereka ke tempat yang lebih aman, maka Garda Satwa menghimbau agar para hewan tidak ditinggal dalam keadaan diikat atau di dalam kandang.
"Setidaknya, meskipun tidak ada yang bisa menolongnya, mereka memiliki kesempatan untuk menolong diri mereka sendiri," kata GSF.
Sebelumnya organisasi tersebut mendapatkan laporan atas adanya hewan peliharaan yang tak dapat menyelamatkan diri dari terjangan banjir karena berada di dalam kandang.
Hujan mengguyur kota Jakarta sejak Selasa (31/12/2019) sore secara merata hingga Rabu (1/1/2020) pagi. Akibatnya sejumlah pemukiman dan jalan terendam oleh banjir mulai dari selutut hingga setinggi dada orang dewasa.
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020