Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan banjir yang melanda kawasan Jadetabek sejak 1 Januari 2020 tidak memberikan dampak yang besar apabila cepat surut dan tidak mengganggu kelancaran distribusi.Kalau tidak berkelanjutan dan tidak berpengaruh ke pasokan distribusi maka dampaknya tidak terlalu besar
"Kalau berkelanjutan dan tidak berpengaruh ke pasokan distribusi maka dampaknya tidak terlalu besar," ujar Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, banjir yang berlarut-larut harus diwaspadai karena dapat menyebabkan gangguan stabilitas harga kebutuhan pokok dan mempengaruhi laju inflasi nasional pada Januari.
Oleh karena itu, Suhariyanto mengharapkan banjir tidak terus berlanjut dan cepat surut agar konektivitas tidak terhambat dan pasokan barang maupun jasa di wilayah Jadetabek kembali normal.
Sebelumnya, BPS mencatat inflasi pada Desember 2019 sebesar 0,34 persen karena kenaikan harga bahan makanan akibat tingginya permintaan menjelang akhir tahun.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga dalam periode ini antara lain beras, telur ayam ras, bawang merah, ikan segar, bayam, kacang panjang, tomat sayur, jeruk, tomat buah, minyak goreng dan rokok kretek.
Dengan pencapaian ini, maka inflasi nasional 2019 tercatat sebesar 2,72 persen atau yang terendah dalam dua dekade terakhir, karena ketatnya pengendalian harga diatur pemerintah (administered prices).
Baca juga: Pengusaha minta Pemprov DKI sigap atasi dampak banjir
Baca juga: Penerbangan Juanda-Halim kena dampak banjir Jakarta
Baca juga: Warga Jakarta, ada tujuh SPBU yang tidak beroperasi dampak banjir
Pewarta: Satyagraha
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020