• Beranda
  • Berita
  • Jangan langsung tancap gas usai lewati banjir, ini alasannya

Jangan langsung tancap gas usai lewati banjir, ini alasannya

2 Januari 2020 18:42 WIB
Jangan langsung tancap gas usai lewati banjir, ini alasannya
Mobil mengerem di lintasan basah saat hujan (ANTARA/Shutterstock)
Intensitas hujan yang cukup tinggi dan banjir yang melanda sejumlah wilayah membuat pengemudi mobil harus waspada, terutama setelah melintasi genangan air yang cukup dalam.

Jika memang terpaksa melintasi banjir dengan kedalaman yang memungkinkan untuk dilewati, pengemudi sebaiknya jangan langsung memacu kendaraannya karena kondisi rem yang tidak pakem.

"Setelah melewati banjir jangan langsung tancap gas dan rem mendadak soalnya rem enggak pakem setelah terendam air," kata Product Expert Astra Isuzu Indonesia, Totok Giyanto, kepada Antara pada Kamis.

Pengemudi diharapkan tidak tergoda untuk menggenjot pedal gas terlalu dalam setelah melewati gendangan air, meskipun jalanan sedang sepi. Apalagi, kondisi jalanan yang basah juga mempengaruhi pengereman.

Pengendara mobil juga harus memperhatikan kedalaman air, dan sebaiknya tidak nekat menerjang apabila ketinggian banjir mencapai saringan udara pada mobil.

"Sebelum melewati genangan air, pastikan kedalaman air tidak melebihi saringan udara mobil kita," ujar dia.

Baca juga: Bagian mobil yang perlu diperhatikan saat musim hujan

Baca juga: Yang harus dilakukan jika mobil "matic" terendam banjir


Ia menjelaskan, jika terpaksa melintasi banjir, pastikan laju mobil tidak terlalu kencang.

"Saat melewati banjir pertahankan kecepatan kendaraan jangan terlalu kencang, karena justru mempermudah air masuk ke komponen-komponen fital. Selain kecepatan, juga putaran mesin dijaga lebih tinggi sedikit dibanding putaran langsam," jelas dia.

Setelah mobil melintasi lokasi banjir, kata Totok, pemilik harus segera memeriksakan oli transmisi, apalagi mobil bertransmisi automatic. Ia menjelaskan, transmisi mobil akan bermasalah apabila pemilik tidak mengganti oli transmisi yang terlanjur terkena air.

"Cirinya oli berubah warna seperti susu. Jika tidak segera diganti akan mempercepat keausan komponen dalam transmisi," kata Totok.

Ia juga menjelaskan bahwa terdapat komponen yang mudah untuk dimasuki air saat melintasi banjir, komponen tersebut ialah transmisi dan gardan. Totok juga menyarankan untuk mengecek keduanya.

"Justru komponen yang gampang tercampur air sebenarnya bukan mesin tapi transmisi dan gardan. Jadi cek kedua oli ini setelah melewati banjir," tutup dia.

Baca juga: Tips kendarai mobil di saat banjir

Baca juga: Mobil terendam air, lakukan tiga hal penting ini


 

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020