• Beranda
  • Berita
  • BPBD Tasikmalaya: Pergerakan tanah di Puspahiang masih terus terjadi

BPBD Tasikmalaya: Pergerakan tanah di Puspahiang masih terus terjadi

2 Januari 2020 21:25 WIB
BPBD Tasikmalaya: Pergerakan tanah di Puspahiang masih terus terjadi
Sejumlah petugas meninjau lokasi tanah longsor di Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020). ANTARA/HO-BPBD Tasikmalaya

kita sudah membuka jalan dan tiga dusun itu sudah tidak terisolasi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mencatat pergerakan tanah di Kecamatan Puspahiang diperkirakan masih terus terjadi sehingga warga harus tetap waspada dan diharuskan mengungsi ketika turun hujan deras.

Ia menuturkan, pergerakan tanah dan longsor yang melanda pemukiman warga di Dusun Mandalasari, Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya itu terjadi sejak Kamis pagi.

"Jika hujan dengan intensitas tinggi disarankan penghuni rumah pindah tempat dulu karena kondisi tanah diperkirakan akan terus bergerak," kata Kepala Seksi Kedaruratan, BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Dede Sudrajat kepada wartawan di Tasikmalaya, Kamis.

Baca juga: Tanah di Tasikmalaya bergerak, rumah warga miring, kaca pecah
Baca juga: Pergerakan tanah sebabkan belasan rumah di Cibadak Sukabumi rusak


Akibat kejadian itu, kata dia, jalan desa sempat terputus, sehingga warga yang tinggal di tiga dusun terisolasi, namun kondisi tersebut sudah cepat ditangani sehingga tidak lagi terisolasi.

"Akses jalan untuk roda dua sudah bisa masuk, artinya tiga dusun itu sudah tidak terisolasi total karena kendaraan roda dua sudah bisa masuk," katanya.
 
Ia menyampaikan, BPBD telah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tasikmalaya untuk segera membangun jalan yang terputus itu.

"Kita sudah membuka jalan dan tiga dusun itu sudah tidak terisolasi," katanya.

Baca juga: Korban tanah bergerak respons positif relokasi mandiri
Baca juga: BPBD Lebak melaporkan 15 rumah rusak berat akibat pergerakan tanah


Camat Puspahiang, Zalkaf DR Asma menambahkan, longsor terjadi pada Kamis sekira pukul 06.00 WIB akibat hujan deras mengguyur lama wilayah itu menyebabkan jalan terputus dan satu rumah warga terancam roboh.

Petugas di lapangan, kata dia,sudah mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman, kemudian membersihkan puing-puing pohon yang terbawa longsor, dan membangun jalan darurat agar warga bisa lewat.

"Saat ini adalah membangun kembali jalan tersebut agar bisa dilewati oleh roda empat," katanya.

Baca juga: Pemkab lakukan kajian potensi tanah longsor Bukit Menoreh
Baca juga: 22 keluarga mengungsi akibat tanah bergerak di Wonosobo



 

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020