• Beranda
  • Berita
  • Pemkab Lebak gelar rapat penanganan darurat bencana

Pemkab Lebak gelar rapat penanganan darurat bencana

2 Januari 2020 22:16 WIB
Pemkab Lebak gelar rapat penanganan darurat bencana
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menggelar rapat koordinasi penanganan bencana di Setda Lebak, Kamis (2/1/2020). ANTARA /lukman Hakim.

TNI dan Polri telah mengerahkan pasukannya sebanyak 210 Personil, dan 322 Personil Polri, untuk membantu mengevakuasi korban bencana yang saat ini ada 433 KK pengungsi yang tersebar di tujuh posko pengungsian

Pemerintah Kabupaten Lebak menggelar rapat koordinasi penanganan bencana banjir bandang yang melanda enam Kecamatan di wilayah itu, rapat tersebut dipimpin langsung Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya di Setda Lebak, Kamis (2/1/2020).

Dalam rapat itu bupati menyampaikan data kerusakan dan korban jiwa, dengan rincian 306 rumah rusak berat, 274 rumah rusak ringan, dan 2.167 rumah tenggelam. Jalan amblas sepanjang 40 meter di Kampung Bujal Kecamatan Cipanas, dua unit jembatan permanen di Kecamatan Sajira dan Lebakgedong, 18 unit jembatan gantung (tersebar), SDN 2 Banjarsari, SDN Banjaririgasi, dan SMPN 4 Lebakgedong.

Bupati juga mengatakan bahwa TNI dan Polri telah mengerahkan pasukannya sebanyak 210 Personil, dan 322 Personil Polri, untuk membantu mengevakuasi korban bencana yang saat ini ada 433 KK pengungsi yang tersebar di tujuh posko pengungsian.

Baca juga: Banjir menggenangi 2.167 rumah warga di Lebak

Baca juga: Pemkab Lebak tetapkan status tanggap darurat bencana banjir

Baca juga: Banjir melanda empat kecamatan di Lebak


"Saya mohon ini tolong koordinasikan kepada penanggungjawab posko untuk terus mengupdate jumlah pengungsi dan kebutuhan logistik, agar kita bisa tepat dan akurat untuk distribusikan bantuan," Jelas Bupati.

Sementara itu Kepala PLN Rangkasbitung Siswanto melaporkan, terdapat 172 gardu distribusi yang padam karena terkena banjir bandang, dan 165 gardu yang sudah diperbaiki.

Sementara beberapa gardu yang belum diperbaiki terkendala oleh akses jalan. sampai saat ini pihaknya masih menunggu informasi daerah mana saja yang sekiranya aman untuk dipasang gardu kembali.

"Kami selalu siap, hanya kami terkendala oleh akses jalan yang terkena longsor, kemudian kami juga mempertimbangkan daerah mana saja yang aman untuk dipasang gardu kembali, jangan sampai nanti gardu kami pasang malah menimbulkan bahaya," ungkap Siswanto.

Terkait adanya informasi yang beredar bahwa Tanggul Waduk Karian mengalami keretakan, Bupati Lebak menyampaikan bahwa itu tidak benar.

Pewarta: Lukman Hakim/ Sambas
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020