• Beranda
  • Berita
  • Gempa magnitudo 5,6 di Laut Banda, terasa di Wakatobi

Gempa magnitudo 5,6 di Laut Banda, terasa di Wakatobi

2 Januari 2020 22:46 WIB
Gempa magnitudo 5,6 di Laut Banda, terasa di Wakatobi
Gempa bumi magnitudo 5,6 di Laut Banda dirasakan di Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, Kamis (2/1/2020) malam. ANTARA/Harianto

gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar

Gempa berkekuatan 5,6 SR terjadi di laut Banda, Kamis, pada pukul 19.25.05 Wita, dimana guncangan dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Berdasarkan rilis BMKG yang diterima di Kendari, Kamis (2/1/20) malam, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan hasil analisis menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan magnitudo 5,5 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi Mw=5,6. 

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 5.75 LS dan 125.05 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 175 km arah timur Kota Wangi Wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada kedalaman 20 km.

Baca juga: Gempa 4,9 SR guncang Pulau Morotai
Baca juga: Pencairan jadup korban gempa Lombok Utara terkendala tanggap darurat

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (Strike Slip Fault)," katanya.
 

Gempa bumi magnitudo 5,6 di Laut Banda dirasakan di Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, Kamis (2/1/20) malam. (ANTARA/HO/Humas BMKG Kendari)


Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Binongko dan Kaledupa II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Baca juga: Gempa berkuatan 5,8 guncang Iran
Baca juga: Gempa di Tolitoli dan Buol dibangkitkan oleh deformasi batuan

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 19.55 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, serta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.

Ia juga meminta agar masyarakat memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user: pemda, pwd: pemda-bmkg) atau infobmkg.

Baca juga: Meski berdekatan, gempa Toli-toli tak terasa di Gorontalo Utara
Baca juga: Timur laut Toli-Toli diguncang gempa magnitudo 5,1Baca juga: BMKG upayakan deteksi dini 30 detik setelah gempa

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020