"Saya kira drainase bandara perlu diperluas atau diperlebar agar tidak terdampak banjir lagi ke depannya," ujar Djoko saat dihubungi Antara di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan bahwa memang terdapat kondisi tertentu di mana cuaca hujan yang terjadi bersifat anomali, sehingga landasan pacu bandara Halim Perdanakusuma pun terdampak.
Sebelumnya Bandara Halim Perdanakusuma sudah kembali beroperasi normal pada Kamis, setelah sempat lumpuh akibat landasan pacu terendam banjir pada Rabu (1/1).
Saat Banda Halim ditutup, AP II sebagai pengelola memutuskan untuk memindahkan sebagian penerbangan ke Soekarno-Hatta. Hal itu dilakukan karena AP II mengimplementasikan multi-airport system, sehingga kedua bandara tersebut dapat saling mendukung.
Selain itu maskapai penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma memberikan opsi mengembalikan uang tiket sebesar 100 persen kepada penumpang yang membatalkan penerbangan akibat cuaca buruk dan banjir yang menggenangi landasan pacu bandara. Tidak hanya memberikan solusi refund, maskapai juga melakukan penjadwalan ulang penerbangan.
Baca juga: Bandara Halim sudah kembali beroperasi normal
Baca juga: Bandara Halim banjir, penumpang bisa kembalikan uang tiket 100 persen
Baca juga: Aktivitas penerbangan Halim Perdanakusuma kembali normal pada Kamis
Dari pemeriksaan yang sudah dilakukan, AP II tidak menemukan masalah pada fasilitas, peralatan, dan runway di Bandara Halim. Genangan air juga sudah tidak ada di landasan pacu, sehingga runway dengan dimensi 3.000 x 45 meter dapat digunakan sepenuhnya.
AP II juga telah melakukan pembersihan terhadap serpihan benda-benda asing (FOD/foreign object debris) yang terbawa air ke landasan pacu dan area-area lain di bandara.
Saat ini maskapai terjadwal yang beroperasi di Bandara Halim Perdanakusuma adalah Wings Air, Batik Air, dan Citilink untuk beberapa rute penerbangan.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020