"Bantuan ini adalah spontanitas Kesekjenan dan anggota DPR, alhamdulillah hari ini kami bisa hadir. Kami harap para pengungsi tetap sabar menerima keadaan meskipun ini tidak diharapkan," kata Santoso, di lokasi pengungsian di GOR Pancoran, Jakarta, Jumat.
Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan keprihatinannya atas musibah banjir yang menimpa para warga Pengadegan sejak Rabu (1/1) dan harus mengungsi di GOR Pancoran.
Dia memberikan bantuan antara lain selimut, pembersih lantai, kain pel, karpet, handuk, makanan ringan, mi instan, kopi, teh, obat-obatan dan pembalut anak-anak yang di diserahkan secara simbolis kepada camat, lurah, dan warga yang terdampak banjir.
"Ini merupakan wujud kepedulian kami kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan cepat untuk memenuhi kebutuhan," ujarnya.
Ia menilai lokasi pengungsian di GOR Pengadegan sudah cukup memadai karena lokasinya yang cukup luas dan bersih untuk tempat pengungsi.
Menurut dia, kesiapan pemerintah daerah Provinsi DKI Jakarta dalam menangani para pengungsi korban banjir sudah cukup baik misalnya kecukupan toilet di tempat pengungsian.
"Jumlah pengungsi di sini ada sekitar 500 orang lebih, sehingga butuh toilet untuk MCK," katanya.
Ia berharap banjir di wilayah tersebut segera surut sehingga para warga yang mengungsi bisa segera kembali ke rumahnya masing-masing
Dalam kesempatan tersebut, Camat Pancoran, Rizki Adhari, mengatakan, di GOR Pancoran ada sekitar 548 orang yang mengungsi.
Menurut dia, dalam satu kelurahan Pengadegan ada sekitar 1700 jiwa yang mengungsi akibat banjir dan se-kecamatan ada sekitar 3500 yang mengungsi.
Lurah Pengadegan Azhari mengatakan lokasi pengungsian di GOR Pancoran merupakan satu dari tujuh titik lokasi pengungsian di Kelurahan Pengadegan.
Bantuan DPR Peduli Bencana diserahkan secara simbolis kepada Lurah Pengadegan, Camat Pancoran dan warga terdampak bencana banjir. Lokasi banjir di Pengadegan tersebut tidak jauh dari Kompleks Rumah Jabatan Anggota DPR di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020