"Diplomasi diutamakan, karena itu bukan dengan Indonesia saja," kata Haripinto melalui sambungan telepon di Batam, Sabtu.
Menurut dia, persoalan di Laut China Selatan melibatkan banyak negara, tidak hanya Indonesia dan China, melainkan juga dengan negara-negara ASEAN.
Ia mengingatkan Indonesia berhak melakukan kegiatan ekonomi di daerah ZEE. Dan kapal dari negara lain bisa melintas.
Meski begitu, aparat keamanan dan pertahanan tetap harus berjaga, jangan sampai kapal Indonesia diintimidasi di sana.
Baca juga: Charles Honoris: Indonesia harus ambil sikap lebih tegas pada China
Haripinto meminta pemerintah memperkuat pengamanan di Natuna dengan menambah armada.
"Armada kita enggak cukup, harus diperbanyak. Anggaran harus ditambah," kata dia.
Mengenai keselamatan nelayan, ia yakin tidak akan terganggu, karena lokasi kapal ikan asing berada di atas 100 mil saat ini.
"Jauh itu, nelayan kita enggak sampai sana," kata dia.
Baca juga: Nelayan Natuna takut melaut sejak ada kapal asing
Baca juga: Lima KRI amankan Perairan Natuna
Baca juga: MPR: tindak tegas kapal China pelanggar kedaulatan Indonesia
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020