PT Transjakarta akan merancang jalur alternatif yang bisa dimanfaatkan ketika sejumlah koridor terputus karena banjir, sehingga pelayanan tidak terhenti.
"Belajar dari pengalaman tentunya (ada koridor yang sempat tidak beroperasi karena banjir), oleh karena itu rute-rute alternatif untuk banjir ini sedang kita siapkan," kata Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono, di Jakarta, Sabtu.
Rute alternatif akan dirancang, kata dia yakni untuk koridor 3, 8 dan Koridor 2 yang sempat terganggu pelayanannya karena banjir awal tahun 2020.
"Sebagian besar di area koridor 3, 8 dan koridor 2, itu nanti akan kita umumkan ini loh rute alternatifnya," kata dia.
Baca juga: Lima halte Transjakarta belum berfungsi meski banjir sudah surut
Baca juga: Transjakarta: Bisa manfaatkan halte sampai rumah bisa dihuni lagi
Baca juga: Transjakarta uji coba layani rute Koridor 3 usai lumpuh akibat banjir
Diawal banjir pada 1 Januari 2020 lalu, kata dia, bahkan lima koridor Transjakarta terganggu operasionalnya karena banjir, yakni koridor 2, 3, 5, 8 dan 10.
"Tapi pelan-pelan setelah itu di akhir hari tinggal dua koridor, koridor 3 dan 8," ucapnya.
Untuk koridor 8 yakni Halte Green Garden belum bisa melayani publik karena masih terkena imbas pemadaman listrik, sementara empat halte yang berada di koridor 3 awalnya menjadi tempat pengungsian ketika banjir merendam pemukiman warga.
"Saat ini tinggal tinggal satu halte di Jembatan Baru yang jadi pengungsian. Kalau mau dibilang, sudah banyak kemajuan, tadinya empat halte sekarang tinggal satu halte," kata dia.
Untuk tiga halte selain Jembatan Baru yang berada di koridor 3, menurut dia masih belum bisa beroperasi meski sudah tidak menjadi tempat pengungsian lagi karena separasi jalur Transjakarta masih dalam tahap pembenahan.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020