Penyanyi 50 tahun itu mengakui dia sebenarnya mempertimbangkan profesi penari striptis untuk mendapatkan uang tambahan sebelum karirnya sebagai penyanyi dan aktris menanjak.
"Ada momen dalam hidupku ketika teman-temanku, yang juga penari, mengatakan mereka menghasilkan ribuan dolar di klub di New Jersey," kata dia.
"Mereka bilang, 'Kamu tak perlu buka baju'. Itu terdengar sangat menjanjikan saat saya tak punya uang dan makan pizza setiap hari, tapi aku tak pernah melakukannya," katanya pada W Magazine.
JLo tetap menggapai mimpinya dan akhirnya mendapat tempat dalam serial komedi 1990-an "In Living Color" dan mendapat peran utama dalam "Selena".
Baca juga: Obama ucapkan selamat tunangan J-Lo dan Rodriguez
Baca juga: Cincin tunangan J.Lo diperkirakan seharga 1 juta dolar
Beberapa dekade kemudian, JLo menjadi salah satu bintang ternama di dunia dan akan tampil di pertengahan acara Super Bowl.
Di balik kesuksesannya, Lopez mengaku sempat tak yakin bagaimana cara memerankan Ramona.
"Saya sedikit gugup bagaimana berakting dalam film ini karena saya tak pernah berperan sebagai orang yang sangat rumit dan kelam," jelas dia.
"Saya suka bahwa Ramona, karakter yang saya perankan, juga penari striptis lain terlihat setara dengan pengunjung klub, pria-pria Wall Street. Ramona mengingatkan saya bahwa ada teman yang menyenangkan tapi juga bisa membawa kita pada masalah," kata dia.
Jennifer Lopez baru-baru ini menjadi nomine Aktris Pendukung Terbaik di penghargaan Golden Globe.
Baca juga: Jennifer Lopez rayakan Natal secara kasual
Baca juga: Jadi nominee di SAG Awards 2020, Jennifer Lopez menangis haru
Baca juga: "Hustler" kisahkan penari telanjang, uang dan perampokan
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020