"Kami memastikan hari kelima terakhir ini sudah 99 persen penyaluran bantuan logistik ke lokasi bencana alam," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Ahad.
Masyarakat yang korban bencana banjir dan longsor di enam kecamatan itu sudah menerima bantuan logistik berupa beras, minyak, gula, mie instan, susu bayi, air kemasan, aneka makanan, makanan siap saji, makanan camilan dan obat-obatan.
Baca juga: Pemkab Lebak siap bangun jembatan darurat di lokasi bencana
Baca juga: PMI turunkan amfibi Hagglunds bantu penanggulangan bencana di Banten
Baca juga: BPBD Lebak minta warga waspadai banjir bandang susulan
Selain itu juga menerima bantuan pakaian, selimut, popok, tikar hingga buku-buku.
Penyaluran bantuan itu melalui satu pintu yakni BPBD setempat, namun juga terdapat donatur dari berbagai instansi BUMN, perusahaan swasta, asosiasi hingga masyarakat yang terjun ke lapangan.
Meski demikian, penyaluran logistik tersebut tetap berkoordinasi dengan BPBD.
Penyaluran logistik itu dibagikan di delapan posko pengungsian, juga di titik-titik tertentu yang menampung warga korban bencana banjir bandang.
Penyaluran logistik saat ini menembus ke lokasi yang terisolir di sejumlah permukiman di Kecamatan Lebak Gedong.
"Kami tentu merasa terbantu adanya satu helikopter itu, sehingga bisa menyalurkan logistik ke perkampungan yang terisolir," katanya menjelaskan.
Ia juga menerima informasi bahwa masih sulit menyalurkan bantuan ke penambang emas tanpa izin atau disebut gurandil di wilayah Kecamatan Lebak Gedong.
Sebab, medan pertambangan gurandil sangat berisiko longsor dan membahayakan petugas.
"Kemungkinan dari 99 persen itu hanya satu persen yang belum disalurkan, yakni ke gurandil yang lokasinya di atas perbukitan dan kaki gunung Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS)," katanya.*
Baca juga: BNPB siagakan satu helikopter di Lebak
Baca juga: PMI Banten siap salurkan bantuan ke Cipanas Lebak
Baca juga: Korban banjir Lebak mendapat bantuan Persit KCK 064 Maulana Yusuf
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020