Sampah seperti ular mainan berukuran besar hingga kasur yang hanyut akibat banjir masih menumpuk di pinggir Jalan Bojong Indah Raya, Kelurahan Rawa Buaya, Jakarta Barat pada Minggu (5/1).Beberapa pemulung tampak memeriksa tumpukan-tumpukan tersebut.
"Ini dari Jumat malam sejak air surut numpuk di sini, entah hanyut dari mana. Tadi sih sudah lihat pasukan oranye keluar dari dalam kompleks. Mungkin nanti dibereskan," kata Andi, yang warungnya berada di Jalan Bojong Indah Raya, ketika ditemui pada Minggu.
Menurut pantauan, di beberapa titik jalan tersebut sampah menumpuk mulai dari kayu hingga mainan ular berukuran besar. Beberapa pemulung tampak memeriksa tumpukan-tumpukan tersebut.
Daerah Bojong Indah Raya sempat tergenang air setinggi satu meter setelah hujan deras mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak Rabu (1/1) dini hari.
Air mulai surut pada Jumat malam dan akibatnya sampah-sampah yang hanyut terbawa air juga menumpuk di daerah tersebut, menurut Anwar yang membuka warung makan di wilayah tersebut.
"Warga juga mulai bersih-bersih dari kemarin malam. Ada beberapa yang dibuang barangnya jadi menumpuk begitu," ujar dia.
Baca juga: Media China lebih tertarik banjir Jakarta daripada isu Natuna
Baca juga: Antisipasi banjir susulan, Jakarta Barat siapkan banyak perahu karet
Baca juga: IPC salurkan bantuan untuk korban banjir di Jakarta dan Bekasi
Banjir menggenangi wilayah Jabodetabek sejak hujan tidak berhenti mengguyur pada malam Tahun Baru dengan 14 kabupaten dan kota yang terdampak banjir dan longsor, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Banjir Jabodetabek juga menimbulkan korban jiwa dengan 53 orang meninggal akibat banjir dan tanah longsor yang terjadi di kawasan tersebut, menurut data BNPB per Sabtu (4/1).
Banjir sudah surut di beberapa daerah di Jakarta dan untuk membereskan sampah dan lumpur, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan seruan untuk berpartisipasi dalam kerja bakti bagi warga Jakarta untuk turut merehabilitasi wilayah terdampak banjir.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020