Sekitar pukul 18.30 WIB, dua petugas pemadam kebakaran (damkar) memulai proses pemotongan material bangunan dengan menaiki "bronto skylift" milik Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta.
Dengan berhati-hati, petugas damkar menggunakan mesin las jarak jauh untuk memotong sisa bagian bangunan yang rentan ambruk kembali.
Aksi petugas damkar tersebut sempat menjadi tontonan warga di sekitar. Tak jarang, sejumlah pengendara berhenti di sekitar lokasi untuk mengabadikan momen peristiwa itu.
Baca juga: Gedung ambruk di Palmerah tak punya IMB
Sementara itu, dua kendaraan berat ekskavator milik Dinas Bina Marga dan Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta menunggu di bawahnya untuk mengeruk sisa bangunan yang terjatuh dari momen ambruk dan pemotongan dengan alat las.
Sampai saat ini, penanganan bangunan ambruk itu masih berlangsung hingga kondisi bangunan dan keadaan di sekitar dinyatakan aman untuk warga melintas.
Gedung empat lantai ambruk di Jalan Brigjen Katamso Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, Senin pagi yang dipergunakan sebagai minimarket.
Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 09.15 WIB. Kondisi gedung tersebut kini ambles dari lantai teratas sampai lantai kedua gedung.
Sedangkan lantai dasar gedung yang dijadikan minimarket terlihat tidak hancur sepenuhnya. Beberapa kendaraan tertimpa reruntuhan.
Baca juga: Polisi periksa lima saksi terkait gedung ambruk di Palmerah
Sebanyak 11 orang menjadi korban gedung ambruk dan berhasil dievakuasi untuk dibawa ke dua rumah sakit, yaitu RSUD Tarakan dan RS Pelni Jakarta.
Dari data yang dihimpun, tiga korban telah dibawa ke RSUD Tarakan, yakni Febriani (27) warga Tanjung Duren Raya Nomor 2 RT 10/2 Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Kemudian, Muhammad Iqbal (37) warga Jalan Mangga IV, RT 001/02, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Selanjutnya Ervan Juliansyah (52) Kampung Gaga, Jalan Amil Abas Nomor 92 RT 01 RW 01, Larangan Selatan, Tangerang.
Penyebab gedung ambruk di Jalan Brigjen Katamso, Kota Bambu Selatan, Palmerah, diduga diakibatkan pelapukan bangunan tersebut dari penampung air hujan di lantai teratas, menurut keterangan anggota Basarnas
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020