Sejak banjir surut pada Jumat (3/1), lapisan atas trek BMX yang terendam banjir sekira 50 centimeter itu mengelupas sehingga tak dapat digunakan untuk latihan. Sirkuit BMX kelas dunia tersebut juga dipenuhi oleh kerikil dan pasir.
Pelatih kepala tim nasional balap sepeda Indonesia Dadang Haris Purnomo menuturkan, tim BMX harus segera mencari tempat latihan baru, terlebih mereka akan segera menghadapi kejuaraan pra-kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo di Australia pada 1 Februari mendatang.
"Maksimal dalam minggu ini mereka harus masuk pelatnas, tapi dalam segi tempat (latihan) kita lagi mau siapin entah di Jogja atau di Banyuwangi," tutur Dadang yang dihubungi di Jakarta, Selasa.
Namun hingga kini, Dadang masih belum mengetahui secara pasti di mana tepatnya Pelatnas akan dilakukan. Kondisi curah hujan dengan intensitas tinggi yang melanda sebagian wilayah di Indonesia akhir-akhir ini, menjadi salah satu kendala bagi tim BMX yang memang harus berlatih di sirkuit outdoor.
"Sirkuit BMX kan di outdoor semua. Kendalanya kan curah hujan tinggi banget di Indonesia. Nah di Jogja hampir tiap hari hujan jadi kalau kita di Jogja pun kita gak bisa latihan maksimal,"
"Satu-satunya yang mungkin punya harapan di Banyuwangi. Di Banyuwangi, saya cek hujannya masih jarang-jarang jadi kemungkinan antara dua (Yogyakarta dan Banyuwangi) itu lah," ujarnya.
Nantinya, atlet balap sepeda Indonesia akan pindah berlatih di Youth Centre, Mlati, Yogyakarta atau di sirkuit BMX Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur.
Kedua lokasi tersebut, menurut Dadang memiliki fasilitas yang hampir sama dengan yang di Jakarta. Kendalanya hanya terletak pada hujan yang juga hampir setiap hari mengguyur Yogyakarta.
"Mereka (Pemerintah Daerah) juga sangat welcome karena tempatnya bisa dipakai untuk latihan tim nasional," ucapnya.
Baca juga: Atlet BMX Indonesia buka peluang tampil di Olimpiade 2020 Tokyo
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2020