• Beranda
  • Berita
  • Nelayan di Labuan Bajo diminta Basarnas waspadai gelombang tinggi

Nelayan di Labuan Bajo diminta Basarnas waspadai gelombang tinggi

7 Januari 2020 11:19 WIB
Nelayan di Labuan Bajo diminta Basarnas waspadai gelombang tinggi
Tim SAR di Pos SAR Kantor Basarnas Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat mengevakuasi terhadap korban kecelakaan KM Aditya yang tengelam di Perairan Bidadari, Sabtu (4/1/2020). (FOTO ANTARA/HO- Basarnas Maumere)

Kami berharap para nelayan dan pelaku usaha kapal wisata di Labuan Bajo untuk memerhatikan cuaca apabila melakukan aktivitas melaut, sehingga tidak terjadi kecelakaan laut saat terjadi cuaca ekstrem

Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas, Kelas B Maumere, Nusa Tenggara Timur mengingatkanp para nelayan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat agar memerhatikan cuaca saat melakukan kegiatan melaut karena masih terjadi gelombang tinggi dan angin kencang.

"Kami berharap para nelayan dan pelaku usaha kapal wisata di Labuan Bajo untuk memerhatikan cuaca apabila melakukan aktivitas melaut, sehingga tidak terjadi kecelakaan laut saat terjadi cuaca ekstrem," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas, Kelas B Maumere, I Putu Sudayana ketika dihubungi dari Kupang, Selasa.

Ia mengatakan hal itu menyusul terjadinya dua kecelakaan laut di Perairan Labuan Bajo selama daerah itu dilanda cuaca ekstrem selama pekan pertama Januari 2020.

Dua kecelakaan yang terjadi di Perairan Labuan Bajo masing-masing kapal wisata yang ditumpangi lima wisatawan asal Solo, Jawa Tengah dan empat ABK yang tenggelam di Perairan Pulau Bidadari, Sabtu (4/1/2020).

Dalam peristiwa ini lima penumpang serta empat ABK Kapal Aditya berhasil diselamatan tim SAR di Labuan Bajo.

Sementara peristiwa kecelakaan laut juga menimpa Kapal Jabar Nur yang mengangkut 18 ton garam, yang karam di Perairan Pulau Seraya Besar, Kabupaten Manggarai Barat, Sabtu (4/1/2020) setelah menabrak karang dan dihempaskan gelombang di daerah itu.

I Putu Sudayana mengatakan, dalam kondisi cuaca ekstrem berupa angin kencang dan gelombang tinggi sebaiknya tidak melakukan kegiatan pelayaran.

"Keselamatan yang diutamakan oleh para nelayan. Apabila kondisi cuaca tidak mendukung maka sebaiknya tidak melaut untuk sementara waktu," katanya.

Ia juga berharap para nelayan dan pelaku usaha wisata di kabupaten ujung barat Pulau Flores ini untuk mengikuti imbauan BMKG sehingga semua kegiatan yang dilakukan selalu mengacu pada kondisi cuaca yang sedang berlangsung. 


Baca juga: Cuaca buruk, pelayaran Sape-Labuan Bajo ditutup

Baca juga: Masih putus total, BPJN diminta atasi longsor Ruteng-Labuan Bajo-NTT

Baca juga: Menhub : Pelabuhan Labuan Bajo difokuskan untuk penumpang

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020