Kapolda Sulut Irjen Pol R Sigid Tri Hardjanto melalui Kabid Humas Kombes Pol Jules Abraham Abast, di Manado, Selasa mengatakan pada Posko Kesehatan dikerahkan tujuh personel Biddokkes Polda Sulut. "Terdiri dari dokter umum, lalu anggota DVI (Disaster Victim Identification) dan perawat."
Ia mengatakan di Posko tersebut, warga terutama para korban bencana alam bisa memeriksakan kondisi kesehatan secara gratis. "Untuk warga dan korban di sekitar lokasi bencana yang memerlukan layanan kesehatan silahkan ke Posko. Selain diperiksa, juga disediakan obat-obatan."
Baca juga: Banjir bandang landa Sangihe, Pelindo IV beri bantuan kepada korban
Baca juga: Polda Sulut bantu korban banjir bandang Sangihe
Baca juga: BMKG: Banjir bandang Sangihe akibat angin belok
Posko Kesehatan dan Posko Bencana Alam tersebut letaknya bersebelahan. Posko Bencana Alam berfungsi sebagai tempat koordinasi terkait penanganan bencana, juga untuk beristirahat para personel kepolisian, TNI dan instansi lainnya yang bekerja bakti di lokasi tersebut.
Sementara itu, Posko Kesehatan berfungsi memberikan pelayanan medis kepada warga korban bencana alam.
Pada Jumat (3/1) banjir bandang dan tanah longsor terjadi di Lebo, Kecamatan Manganitu, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Peristiwa tersebut menyebabkan kurang lebih 80 kepala keluarga mengungsi ke rumah-rumah penduduk maupun gereja. Selain menelan tiga korban jiwa, sebanyak enam orang dirawat di rumah sakit Tahuna dan puluhan rumah rusak.*
Baca juga: Satu korban banjir bandang di Sangihe ditemukan meninggal
Baca juga: Banjir bandang mengakibatkan satu orang meninggal di Sangihe
Baca juga: Tanggap darurat bencana Sangihe sampai 25 Juli
Pewarta: Jorie MR Darondo
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020