Musim gugur daun mulai melanda tanaman karet di Sumatera Utara dan diprediksi berdampak mengurangi produksi getah hingga sekitar 10 persen.Kalau harga bokar bertahan atau lebih mahal, maka penurunan produksi karet tidak dirasakan.petani
"Musim gugur daun karet memang terjadi secara tahunan di Sumatera Utara yang berdampak pada penurunan produksi," ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Utara, Edy Irwansyah di Medan, Selasa.
Musim gugur daun, katanya, untuk tahap awal bisa mengurangi produksi getah karet hingga sekitar 10 persen. Dengan penurunan produksi, kata dia, maka otomatis pendapatan petani juga berkurang.
Pada saat yang sama, lanjut Edy, saat ini tren harga bahan olah karet (bokar) menguat, dipicu kenaikan harga jual karet alam di pasar internasional.
"Kalau harga bokar bertahan atau lebih mahal, maka penurunan produksi karet tidak dirasakan.petani," katanya.
Bagi eksportir karet sendiri, kata Edy, penurunan produksi akibat musim gugur daun itu mengancam volume ekspor karet.
Dalam beberapa tahun terakhir saja, kata dia, pengusaha kesulitan mendapatkan getah karena produksi karet terus berkurang akibat banyaknya penebangan dan tidak dirawatnya pohon karet petani.
"Eksportir baru sedikit bernafas setelah harga jual bergerak naik, dampak tren harga minyak mentah menguat," ujar Edy.
Baca juga: Gapkindo sebut harga karet menguat didorong kenaikan minyak mentah
Baca juga: Konsorsium karet internasional antisipasi harga karet
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020