Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) menargetkan pendapatan dari bisnis digital security sekitar Rp370 miliar pada 2020.pendapatan dari bisnis digital security pada 2019 masih minim, di bawah Rp10 miliar.
"Target pada 2020 pendapatan dari bisnis digital security kurang lebih Rp370 miliar," ujar Direktur Pengembangan Usaha Peruri, Fajar Rizki di Jakarta, Rabu.
Fajar mengatakan bahwa pendapatan dari bisnis digital security pada 2019 masih minim, di bawah Rp10 miliar.
"Jadi target 2020 kami canangkan pendapatan dari digital security tersebut sekitar Rp370 miliar," katanya.
Baca juga: Peruri lanjutkan transformasi produk jasa berbasis digital 2020
Sesuai prognosa 2019, pendapatan usaha Peruri tercatat sebesar Rp3,9 triliun atau meningkat 23 persen dibanding 2018 yang mencapai Rp3,1 triliun.
Laba usaha sebesar Rp595 miliar atau meningkat 30 persen dibanding 2018 yang mencapai Rp456 miliar. Laba bersih sebesar Rp360 miliar atau meningkat 25 persen dibandingkan 2018 yang mencapai Rp288 miliar.
EBITDA sebesar Rp943 miliar atau meningkat 22 persen dibandingkan 2018 yang mencapai Rp770 miliar. Kemudian total aset sebesar Rp5,46 triliun atau meningkat lima persen dibandingkan 2018 yang mencapai Rp5,05 triliun.
Menurut Fajar, seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi digital di masyarakat serta untuk mengantisipasi persaingan bisnis digital sekuriti yang semakin kompetitif, Peruri yang memiliki kompetensi dalam pengamanan dokumen sekuriti terus mengembangkan bisnis ke arah digital security platform.
Hal tersebut bertujuan untuk membantu instansi atau perusahaan dalam menjamin keaslian produk-produknya serta melindungi keamanan data perusahaan dan pelanggan.
Sebagai bentuk kesiapan dalam menghadapi era digital, Peruri telah memiliki tiga produk digital security services yaitu Peruri Code, Peruri Sign, dan Peruri Trust.
Baca juga: Inalum-Perumnas dan Peruri bantu pemulihan Sigi pascalikuefaksi
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020