Sebanyak 24.169.561 penumpang dilayani di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, sepanjang 2019, bertambah sebanyak 390.383 orang atau tumbuh dua persen jika dibanding dengan periode yang sama 2018.Jika dibandingkan dengan 2018 dengan 162.623 pergerakan pesawat, terdapat penurunan jumlah pergerakan pesawat udara sebanyak 7.289 pergerakan atau turun sebesar empat persen.
"Untuk jumlah penumpang, kami sangat bersyukur dapat mempertahankan capaian tahun lalu bahkan melebihi karena saat banyak bandara lain mengalami penurunan jumlah penumpang, catatan kami masih menunjukkan tren positif selama 2019," kata General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Herry A.Y. Sikado saat dikonfirmasi dari Mangupura, Rabu.
Dari data statistik Lalu Lintas Angkutan Udara (LLAU) tahun operasional 2019 itu, juga tercatat 155.334 pergerakan pesawat udara keluar masuk Pulau Bali melalui jalur udara.
Jika dibandingkan dengan 2018 dengan 162.623 pergerakan pesawat, terdapat penurunan jumlah pergerakan pesawat udara sebanyak 7.289 pergerakan atau turun sebesar empat persen.
Baca juga: Penerbangan tambahan di Bandara Ngurah Rai tercapai 67 persen
Sementara itu, dari total 24 juta penumpang selama 2019, rute internasional kembali mengungguli rute domestik.
Perbandingannya tercatat 13,89 juta penumpang dari rute internasional berbanding 10,28 juta penumpang rute penerbangan domestik dengan proporsi perbandingan 57 persen berbanding 43 persen.
"Pembagian proporsi penumpang berdasarkan rute pada 2019 tersebut mengulangi catatan 2018 dengan persentase yang sama. Catatan itu kembali menegaskan bahwa daya tarik Bali tetap kuat," kata Herry Sikado.
Ia mengatakan, catatan jumlah penumpang selama tahun 2019 itu juga semakin menegaskan tingkat pertumbuhan penumpang selama lima tahun terakhir.
Selama lima tahun terakhir, tercatat jumlah penumpang yang terlayani terus mengalami pertumbuhan. Tingkat pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2016, dengan pertumbuhan penumpang sebesar 2,87 juta penumpang atau tumbuh sebesar 16,8 persen dari tahun 2015.
Jika dirata-rata, tingkat pertumbuhan penumpang Bandara Ngurah Rai rata-rata tahunan selama lima tahun terakhir mencapai sembilan persen.
Herry Sikado menambahkan, selama lima tahun terakhir Bandara Ngurah Rai telah mencatatkan tingkat pertumbuhan yang stabil. Namun, daya tampung maksimal bandara tersebut mencapai 24 juta penumpang yang sudah tercapai di tahun 2019.
Baca juga: 1,4 juta penumpang lalui Bandara Ngurah Rai selama Natal-Tahun Baru
Dengan proyeksi wisatawan domestik dan mancanegara yang akan terus datang ke Pulau Dewata, pihaknya telah melakukan berbagai kajian terkait rencana pengembangan bandara Ngurah Rai.
Saat ini, pihaknya sedang dalam tahapan penyusunan masterplan pengembangan bandara yang nantinya dapat mencapai daya tampung maksimum dengan angka 37,6 juta penumpang pada tahun 2026.
"Untuk saat ini, kami telah merampungkan infrastruktur di area sisi udara yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas runway dalam melayani pergerakan pesawat per jamnya, namanya Rapid Exit Taxiway (RET)," katanya.
Pada akhir bulan Januari mendatang, menurut Herry Sikado infrastuktur tersebut telah dapat digunakan.
"Saat ini, daya tampung maksimum runway kami mencapai 32 pergerakan pesawat perjamnya. Dengan berfungsinya RET, maka daya tampung runway setiap jamnya akan dapat bertambah, yang tentunya dapat semakin mempercepat pergerakan pesawat di area sisi udara," katanya.
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020