Hal itu, menurut dia, untuk mengantisipasi meningkatnya ketegangan hubungan antara Amerika Serikat dengan Iran.
"Menurut saya perlu (contingency plan), terutama negara lain sudah melakukan itu. Kita tidak tahu perkembangan apa yang akan terjadi, apakah mereda atau justru ekskalasinya meningkat," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Baca juga: Indonesia akan evakuasi WNI di Iran ketika ada serangan balasan
Dia menilai, pemerintah harus mengambil langkah evakuasi kepada WNI di Iran ke daerah aman, selain langkah memberikan himbauan untuk menjamin keselamatan WNI.
Fadli mencontohkan di wilayah Irak, hanya di "green zone" merupakan daerah yang dianggap aman, di luar daerah itu tidak aman.
"Warga Indonesia harus ada langkah evakuasi ke wilayah yang lebih aman. Saya kira ini terjadi di Libya, ada evakuasi dan sebagainya," ujarnya.
Baca juga: WNI di Iran dan Irak diminta tingkatkan kewaspadaan
Selain itu, Fadli menilai kebijakan yang diambil Presiden AS Donald Trump yang membunuh Kepala Korps Quds Garda Revolusi Iran Jenderal Qassem Soleimani di Irak merupakan tindakan yang sangat dikutuk.
Dia mengatakan kunjungan Qassem Soleimani ke Irak merupakan kunjungan resmi delegasi sebuah negara ke negara lain sehingga tindakan Trump merupakan provokasi yang bisa menimbulkan konflik lebih luas.
Baca juga: Bertemu Panglima TNI, Menlu bahas evakuasi ratusan WNI dari Iran
"Ini bisa saja taktik politik domestik dari Trump di Amerika. Tetapi kalau kita lihat, ini bisa memicu ketegangan di wilayah Timur Tengah, seperti di Iran, Irak, dan sekitarnya," katanya.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020