• Beranda
  • Berita
  • Erick: Peran Deputi Keuangan cegah rekayasa laporan keuangan BUMN

Erick: Peran Deputi Keuangan cegah rekayasa laporan keuangan BUMN

9 Januari 2020 16:48 WIB
Erick: Peran Deputi Keuangan cegah rekayasa laporan keuangan BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir saat menyampaikan keterangan di Jakarta, Kamis (9/1/2020). ANTARA/Aji Cakti

Deputi Keuangan akan kita dorong agar tidak ada lagi sulap-sulapan dalam laporan keuangan perusahaan-perusahaan BUMN

Menteri Keuangan Erick Thohir akan mendorong Deputi Keuangan Kementerian BUMN untuk mencegah terjadinya rekayasa atau window dressing laporan keuangan perusahaan-perusahaan BUMN.

"Maka dari itu Deputi Keuangan akan kita dorong agar tidak ada lagi sulap-sulapan dalam laporan keuangan perusahaan-perusahaan BUMN," ujar Erick Thohir di Jakarta, Kamis.

Erick mengatakan bahwa pihaknya tidak mau terjadi lagi rekayasa-rekayasa misalnya ada reevaluasi aset di BUMN yang langsung membuat perusahaan BUMN-nya tiba-tiba jadi untung, padahal tidak ada uang tunai atau dana di perusahaan tersebut.

"Lalu perusahaan itu menerbitkan utang baru, dan utangnya diinvestasikan pada proyek yang tidak layak atau layak. Ini berbahaya!" katanya.

Menurut Menteri BUMN tersebut, peran Deputi Keuangan Kementerian BUMN sangat vital karena bertugas untuk menertibkan berbagai penyelewengan dalam perusahaan-perusahaan BUMN, sehingga tipu-menipu yang selama ini terjadi tidak akan terulang kembali ke depannya.

Selain menyoroti peran Deputi Keuangan, Erick juga menginginkan agar lebih banyak perusahaan BUMN berstatus terbuka atau go public.

Menurut dia, salah satu metode agar good corporate governance BUMN untuk terjaga salah satunya dengan berstatus terbuka atau go public.

"Dengan berstatus terbuka, semua pihak bisa mengawasi BUMN tersebut tidak hanya Kementerian BUMN, BPK, auditor dan masyarakat," kata Erick.

Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara Kabinet Indonesia Maju Erick Thohir menegaskan bahwa tata kelola korporasi yang bersih dan baik atau good corporate governance (GCG) di BUMN harus betul-betul diimplementasikan bukan hanya sebuah "lip services".

Dia menegaskan bahwa dirinya tidak mau yang namanya good corporate governance di BUMN hanya menjadi sebuah lip services.

Menurut Erick, sudah banyak sekali hal-hal yang terjadi yang menurutnya kurang baik bagi citra BUMN, tanpa menyalahkan siapa pun.

Baca juga: Erick Thohir "sharing" tentang BUMN di depan para duta besar
Baca juga: Erick Thohir tugasi enam BUMN bentuk kluster industri manufaktur

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020