"Kami juga memberikan bantuan sembako berupa beras, mi instan, minyak goreng serta alat tulis bagi anaknya yang masih sekolah," ujar Kasi Penanganan Jaminan Sosial Keluarga Dinas Sosial Kabupaten Bekasi Upin Supini Somantri, saat memberikan bantuan kepada keluarga Cicih, di Kecamatan Setu, Bekasi, Kamis.
Cicih, seperti dikutip melalui keterangan tertulis, hampir tiga bulan bersama suami serta dua anaknya tinggal di gubuk semipermanen pinggir sawah.
Kondisi Cicih tersebut direspons cepat oleh Tim Sumber Daya Manusia (SDM) PKH Kabupaten Bekasi. Kemensos bersama dengan Dinas Sosial Kabupaten Bekasi serta perangkat Desa Cibening dan Badan Permusyawaratan Desa Cibening, membangun rumahnya tidak jauh dari gubuk yang ditempati selama ini.
Rumah berukuran 6 x 5,5 meter dibangun di atas tanah keluarga Cicih itu akan segera dapat ditempati. Meski lokasinya berada di pinggir sawah, namun bebas dari terjangan banjir.
Upin Supini mengatakan, keluarga Cicih telah menjadi peserta PKH sejak 2018. Hingga saat ini, Cicih dan keluarganya masih membutuhkan bantuan PKH Kementerian Sosial (Kemsos).
Kedua anaknya yang masih SD dan SMP mendapat bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP), sedangkan Kemsos menyalurkan bantuan sembako kepada keluarga tidak mampu itu.
Selain Cicih, Kemensos juga membangun rumah bagi peserta PKH lainnya yang juga tidak memiliki tempat tinggal di Kecamatan Bojongmangu.
"Saat ini, sudah dibangun rumah," kata Koordinator PKH Kabupaten Bekasi Wilayah Selatan, Yoyok Setyo Wijoyo.
Kondisi peserta PKH seperti Cicih tersebut berhasil diketahui dengan adanya kunjungan rumah dari pendamping PKH.
"Ini gunanya 'home visit'. Jadi, pendamping PKH dapat cepat mendeteksi peserta PKH yang tertimpa musibah atau tidak memiliki rumah seperti yang dialami oleh Ibu Cicih," katanya.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020