Lembaga kemanusiaan global Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengirimkan bantuan 1.000 ton logistik pangan kepada tentara dan masyarakat di Kabupaten Natuna untuk mendukung upaya pengamanan perairan Natuna dari upaya pencaplokan.Selain itu, ACT juga membeli ratusan sapi yang 10 ekor di antaranya sudah dipotong-potong dan sudah dibagikan untuk kebutuhan makan sehari-sehari bagi masyarakat, yang sebagian besar adalah nelayan, dan tentara.
"Bantuan logistik ini saya kira adalah hal penting dalam suasana seperti ini," kata Presiden Global Islamic Philanthropy (GIP)-ACT Ahyudin dalam Konferensi Pers Aksi Bela Indonesia Bersama Jaga Natuna di Kantor ACT, Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan bantuan logistik pangan tersebut merupakan bagian dari dukungan masyarakat Indonesia yang disalurkan melalui ACT untuk membantu mengamankan Natuna, yang ia sebut sebagai pulau terdepan Indonesia, dari upaya pencaplokan bangsa lain.
Selain itu, ACT juga ingin membantu mencukupi kebutuhan pangan masyarakat nelayan di Natuna yang terkena dampak cuaca buruk yang memaksa para nelayan untuk tidak melaut.
Baca juga: ACT kirim 1.000 ton bantuan logistik untuk penjaga Pulau Natuna
Bantuan logistik pangan yang disalurkan antara lain berupa beras, air mineral dan juga dana yang dibelanjakan untuk membeli komoditas di daerah tersebut kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dan tentara yang mengamankan perairan.
Selain itu, ACT juga membeli ratusan sapi yang 10 ekor di antaranya sudah dipotong-potong dan sudah dibagikan untuk kebutuhan makan sehari-sehari bagi masyarakat, yang sebagian besar adalah nelayan, dan tentara.
ACT juga telah menyiapkan 400 ribu relawan yang telah dilatih untuk memiliki fisik kuat dan siap membantu mengatur dan menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat di Natuna.
"Sudah sekitar 100 relawan yang sudah dikerahkan dalam pekan ini. Semua relawan logistik ini tugasnya meloading logistik, memanage dan mendistribusikan di sana," katanya.
Baca juga: ACT berangkatkan Tim Aksi Bela Indonesia ke Natuna
Melalui bantuan tersebut, ACT, kata Ahyudin, berharap tidak ada masyarakat yang tinggal di benteng pertahanan Indonesia tersebut mengalami kelaparan dan sengsara.
Ia juga berharap pada tentara yang menjaga dan mengamankan perairan Natuna tidak kehabisan logistik pangan.
"Kami tidak mau TNI kita di garda terdepan juga kekurangan bekal. Meskipun saya yakin ada yang mengurusi, tetapi tidak ada salahnya kalau masyarakat juga berpikir untuk membantu logistik buat TNI," katanya.
Baca juga: TNI AD siap laksanakan instruksi pemerintah jaga wilayah Natuna
Pewarta: Katriana
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020